Sinjai.Info, Bekasi, — Pelatihan tenaga kerja (Naker) di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Bekasi, Provinsi Jawa Barat dihentikan sementara. Penyebabnya, sebagian besar peserta terkonfirmasi positif Covid-19.
Beruntung, peserta dari Kabupaten Sinjai yang jumlahnya 15 orang, hingga berita ini dibuat, tidak terpapar virus corona yang merebak di semua Kabupaten/Kota di Jawa Barat.
Menurut Kepala Bidang Tenaga Kerja Diskopukmnaker Sinjai, Lukman, pihaknya sudah mengonfirmasi ke peserta pelatihan dari Sinjai untuk memastikan kesehatan mereka.
“Alhamdulillah tidak ada peserta dari Sinjai yang positif. Yang banyak kena (covid) adalah peserta non-boarding atau yang tidak menginap di lokasi kegiatan,” ungkapnya via telepon, Kamis (1/7/2021) petang.
Lukman menambahkan, saat berita penghentian pelatihan Ia terima, ada 18 peserta pelatihan non-boarding yang terpapar covid-19.
Namun jumlah tersebut bertambah, dan bukan hanya non-boarding. Peserta yang boarding atau tinggal di mess pelatihan ikut terpapar. Jumlahnya mencapai 21 orang. Hal ini berdasarkan pengakuan peserta pelatihan dari Sinjai, Agus.
Saat dihubungi Sinjai Info via telepon, Agus menjelaskan awal masuknya virus Covid-19 di BBPLK Bekasi. “Menurut penjelasan yang kami terima di sini, virus tersebut diduga dibawa peserta non-boarding. Mereka kan tinggalnya di luar mess, ada dari Bekasi juga Jakarta,” tuturnya.
Semua peserta non-boarding tambahnya, dipulangkan atau dilarang untuk sementara ikut pelatihan. “Kami juga sempat khawatir karena petugas kantin bersama keluarganya yang tinggal di mess ikut terpapar. Juga beberapa peserta boarding,” tambahnya.
Agus belum dapat memastikan kapan pelatihan berakhir meski Jumat, besok, ia sudah bisa masuk kelas pelatihan yang rencananya berakhir pada 10 Juli. Pemberlakuan PPKM Mikro di daerah Jawa-Bali, salah satu alasan belum jelasnya pelatihan di BBPLK berakhir.
Peserta pelatihan dari Kabupaten Sinjai dibagi dalam beberapa kelas, yakni pelatihan desain grafis, teknik elektronik, dan jaringan. (ZAR)