Pj Gubernur: PPDB Sulsel Sukses, Terbaik Jika Dibandingkan Provinsi Lain

Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono saat menghadiri MOS di salah satu sekolah di Makassar (doc: humas pemprov)
Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono saat menghadiri MOS di salah satu sekolah di Makassar (doc: humas pemprov)

Sinjai.Info, Makassar,– Penjabat Gubernur Sulsel Soni Sumarsono dalam sambutannya pada lembukaan PLS atau Masa Orientasi Sekolah (MOS) se SMA-SMK Makassar mengatakan, bahwa proses rekrutmen atau Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2018 tingkat SMA dan SMK se Sulsel adalah terbaik jika dibanding seluruh provinsi yang ada di Indonesia.

“PPDB Sulsel telah selesai, dari seluruh PPDB online yang ada di Indonesia, Sulsel saya pikir ini yang terbaik,” ujar Soni, Kamis (19/7/2018) di rumah jabatan gubernur Sulsel.

Dia mengatakan, berdasarkan pemantauannya selama ini di media dan hasil hasil rapat koordinasi di Jakarta, PPDB Sulsel masih yang terbaik.

Sebut saja di Jatim. Proses PPDB di sana amburadul khususnya jalur SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu). Masyarakat tiba tiba karena ingin menyekahkan anaknya di SMA yang menurut mereka favorit menempuh jalan dengan meminta penerbitan surat keterangan tidak mampu.

Di Sulsel tak ada masalah seperti itu, karena Dinas Pendidikan di bawah komando Irman Yasin Limpo (None) selaku Kepala Dinas Pendidikan Sulsel telah mengantisipasi hal tersebut dengan menjalin kerja sama dengan Dinas Sosial Sulsel sebagai leading sector.

Di Sulsel, Proses PPDB SMa/SMK dengan sistem online berhasil diumumkan dengan proses mekanisme tanpa membedakan status sekolah. Meski sempat mengalami hambatan karena semoat doserang oleh hacker, tapi sudah diatasi dan tetap terbaik di Indonesia.

“Semangat PPDB saat ini memang bagaimana kita tidak membeda bedakan sekolah yang ada. Semua sekolah sama, tak ada sekolah unggulan tak ada sekolah favorit,” ujar Soni Sumarsono.

Ribuan siswa SMA/SMK hadir di acara pembukaan PLS/MOS di gubernuran. Hadir Kepala Dinas Pendidikan Irman Yasin Limpo, Kepala Bappeda Jufri Rahman, dan sejumlah kepala sekolah SMk dan SMA se Makassar. (ads)