Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi di halaman kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), kantor Bupati Sinjai , serta di halaman kantor DPRD Sinjai, Kamis (10/3/2022).
Perwakilan mahasiswa melakukan orasi secara bergantian, meminta Bupati Sinjai, Andi Seto Asapa agar mengeluarkan statemen atau surat imbauan terkait penolakan terhadap money politic atau politik uang di Pilkades.
Hal ini disuarakan mahasiswa, mengingat tanggal 17 Maret 2022 mendatang akan dilaksanakan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak di 54 desa yang ada di Kabupaten Sinjai.
Mahasiswa juga meminta agar mendiskualifikasi calon kepala desa yang terbukti melakukan money politic.
Koordinator Lapangan, Taufik Riyadi mengatakan, dalam pelaksanaan Pilkades nantinya tidak menutup kemungkinan adanya politik uang, yang menurutnya bisa memecah demokrasi, olehnya itu mereka akan mengawal proses Pilkades ini.
Di halaman kantor Bupati Sinjai, aksi mereka ditemui Sekretaris Daerah Kabupaten Sinjai, yang juga Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa (PPKD) Kabupaten. Akbar mengatakan mahasiswa bisa menjadi pelopor gerakan anti politik uang dalam gelaran Pilkades mendatang.
“Jika nanti para mahasiswa mendapati hal-hal demikian bisa laporkan kepada pihak keamanan ataupun pemerintah daerah dengan memberikan bukti kalau bisa di rekam atau difoto,” tuturnya.
“Dan juga jika nantinya terdapat PPKD desa yang melakukan keberpihakan kepada salah satu calon, maka sesungguhnya sesuai undang-undang, BPD akan memberhentikan PPKD desa tersebut,” tambah Sekda Sinjai.
Sementara itu, untuk beberapa tuntutan mahasiswa ini akan ditindaklanjuti dalam bentuk tertulis kata Akbar, dan paling lambat pekan depan.
“Paling lambat hari Selasa depan kami akan tindaklanjuti tuntutannya dalam bentuk tertulis,” pungkasnya.
(Rezky Amalia)