Rp.6,6 Milyar untuk Perbaikan Irigasi Kalamisu Terancam Gagal Akibat Pemangkasan Anggaran

Irigasi Kalamisu Sinjai (int)

Sinjai.Info, Sinjai Timur,– Lahan pertanian di desa-desa yang berada di hilir irigasi Kalamisu Kabupaten Sinjai masih akan merasakan dampak dari tidak berfungsinya dengan baik irigasi tersebut.

Hal ini karena adanya informasi mengenai pemangkasan anggaran atau dana fisik oleh pemerintah pusat, sehingga dana untuk perbaikan infrastruktur terancam hilang. Salah satu infrastruktur tersebut adalah Daerah Irigasi (DI).

DI Kalamisu sejak dibangun di masa pemerintahan Bupati Sinjai H.M. Roem, mampu mengaliri sawah petani di 6 Desa di Kecamatan Sinjai Tengah dan Kecamatan Sinjai Timur.

Seiring usia, beberapa titik DI Kalamisu mengalami kerusakan seperti di daerah Lappadata Kecamatan Sinjai Tengah.

Menurut salah satu petani di Desa Kampala Kecamatan Sinjai Timur, Jumain, di tengah musim hujan yang anomali, maka tumpuan petani hanyalah pada irigasi.

“Jika betul anggaran dari pusat dipangkas, maka nasib ratusan petani di enam desa akan semakin terdampak. Hal ini justru kontraproduktif dengan program ketahanan pangan presiden,” keluhnya, Jumat (14/2/2025) siang.

Ke depan ungkap mantan aktivis mahasiswa ini, akan semakin banyak petani yg terancam gagal panen, apalagi di tengah ketidakpastian musim.

Isu pemangkasan anggaran oleh pemerintah pusat memang membuat ketar-ketir pemerintah daerah yang selama ini hanya mengandalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik untuk infrastruktur.

Pemangkasan dana transfer pusat ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan khusus DAK Fisik, kabarnya terpangkas hingga Rp.87,153 miliar.

Dikutip dari tribun timur, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang Sulawesi Selatan, Andi Darmawan Bintang mengaku ada tiga daerah irigasi yang masuk rencana pengerjaan melalui DAK tahun ini, dan terancam akan terdampak pemangkasan anggaran.

Diantaranya adalah DI Cambajawaya, Kabupaten Maros dengan alokasi Rp.5.588.900.000. Kemudian DI Bontonyeleng, Kabupaten Bulukumba dengan alokasi Rp.3.751.852.000. Serta DI Kalamisu di Kabupaten Sinjai dengan anggaran Rp6.622.589.000. (ZAR)