Sapi Mati Karena Banjir, Siswa SMK 1 Batal Beli Laptop

Belasan Sapi milik warga di Kecamatan Bulupoddo dan Kecamatan Sinjai Utara mati karena terjebak banjir luapan air sungai, Jumat (22/7) pagi. (dok. Hasbudi)
Belasan Sapi milik warga di Kecamatan Bulupoddo dan Kecamatan Sinjai Utara mati karena terjebak banjir luapan air sungai, Jumat (22/7) pagi. (dok. Hasbudi)

Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Air sungai yang meluap di Sungai Tangka dan Sungai Mangottong Sinjai, Jumat, 22 Juli 2022 menyisakan cerita sedih bagi para pemilik ternak Sapi.

Di Kecamatan Bulupoddo, di sepanjang aliran Sungai Tangka, belasan Sapi mati akibat terjebak dalam genangan air saat sungai meluap.

Kondisi yang sama juga terjadi di Jalan Ranggong dg. Romo, Lingkungan Taipa, Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara. Air Sungai Mangottong yang meluap menyebabkan 2 ekor Sapi milik Mustaming mati terendam banjir.

Peristiwa ini terjadi pada pukul lima subuh. Sapi milik Mustaming ditambatkan di Kebun Cabai, tak jauh dari sungai. Ia baru melihatnya saat hendak menunaikan Salat Subuh.

“Sebelum kejadian saya masih sempat kasi makanan (Sapi) jam sepuluh malam, tapi saat Subuh saya keluar dan liat Sapi saya sudah mati. Jika ditaksir semua harganya sekitar 20 juta,” keluh Mustaming.

Soal Sapi mati ungkapnya adalah musibah yang kapan saja bisa terjadi. Namun yang membuatnya sedih, adalah janji ke anaknya yang terpaksa batal ditunaikan dalam waktu dekat.

Anaknya yang bernama M. Ariiq Ashari Putra adalah siswa baru di SMKN 1 Sinjai. Sebagai siswa baru jurusan Teknologi Komputer dan Jaringan (TKJ) Ariiq butuh Laptop untuk menunjang aktivitas pembelajaran di jurusan.

“Saya rencana menjual Sapi untuk belikan anak saya laptop, dan sisanya untuk tambahan modal usaha ternak. Tapi batal karena Sapi saya mati,” ungkapnya.

Mustaming mengaku sapinya belum diasuransikan. Pun dengan belasan Sapi yang mati di Desa Lamatti Riawang, Kecamatan Bulupoddo.

(ZAR)