Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Program berlabel Full Day School identik dengan sekolah swasta. Full Day School adalah program penambahan waktu belajar. Sekolah swasta biasanya memberlakukan penambahan waktu belajar tersebut hingga jam 4 sore. Konsep inilah yang coba diadopsi oleh SDN 103 Bontompare melalui Kepala Sekolah dan Komite Sekolah.
Rancangan program ini mulai disampaikan pihak sekolah kepada perwakilan orang tua siswa melalui pertemuan bertajuk ‘sosialisasi program sekolah SDN 103 Bontompare’. Pertemuan bertempat di ruang kelas, Kamis (4/8/2022) pagi.
Hadir membuka acara adalah Korwas SD Kecamatan Sinjai Utara, Lutfi Yasin. Turut hadir Pengawas SD Amiruddin, Kepala SDN 103 Bontompare Edy Syukri, dan Ketua Komite Sekolah, Zainal Abidin.
Koordinator Pengawas (korwas) saat membuka acara berharap SDN 103 Bontompare makin banyak mengukir prestasi. Harapan tersebut ungkapnya, akan mudah dicapai karena kepala sekolah di SDN 103 Bontompare adalah Kepala Sekolah Penggerak yang telah mengikuti seleksi Kementerian Pendidikan.
“Ada ribuan yang mendaftar kepala sekolah penggerak. Namun dihitung Jari yang lulus, dan yang lulus salah satunya adalah Kepala SDN 103 Bontompare, pak Edy. Jadi saya berharap sekolah ini akan banyak mengukir prestasi karena ada Kepala Sekolah Penggerak di sini,” pesan Lutfi Yasin.
Hal senada disampaikan Pengawas SD, Amiruddin. Ia mengaku ada banyak inovasi di sekolah ini sejak ia menjadi pengawas. “Akan banyak lagi pastinya karena ada kepala sekolah penggerak di sini. Dukungan komite sekolah juga sangat berperan,” ucapnya.
Sementara itu Kepala SDN 103 Bontompare, Edy Syukri, dalam paparannya menjelaskan ragam inovasi yang sudah dirancang pihak sekolah seperti program menabung berbagi, pembangunan Musala sekolah, rehabilitasi sekolah dan drainase, penjelasan tentang program merdeka belajar, hingga program ‘Sekolah Penitipan Anak’ atau SPA yang mengadopsi konsep full day school atau penambahan waktu belajar siswa hingga sore hari.
Program yang sejenis dipaparkan pula Ketua Komite SDN 103 Bomtompare, Zainal Abidin. Nama program yang ditawarkan adalah ‘Panrita 103’ atau akronim dari ‘Pekan Religi Terintegrasi di SDN 103’. Program ini juga seperti konsep full day school.
“Karena program kami dan komite sekolah sama saja, maka mungkin kami gabungkan saja namanya menjadi SPA Panrita 103′. Intinya setelah waktu normal sekolah selesai, orang tua yang setuju dengan program ini bisa menitipkan anaknya hingga jam empat sore. Dari rentang waktu tersebut akan diberikan pelajaran tambahan,” jelas Edy Syukri.
Pelajaran tambahan yang ia maksud adalah pendalaman baca tulis Al-Quran dan Bahasa Inggris. “Tenaga pengajarnya kita ambil dari luar yang kami anggap memiliki kompetensi. Sementara teknis pelaksanaannya dilakukan komite sekolah,” tandasnya. Penjelasan soal program ini mendapat dukungan penuh dari para orang tua siswa yang hadir.
(agusman)