Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Sekelompok massa yang tidak puas dan menduga adanya kecurangan yang telah dilakukan KPPS, berencana melaksanakan aksi unjuk rasa di Kantor KPU Sinjai.
Pada situasi ini, kapolres memerintahkan kepada Kabag Ops untuk mengirimkan tim negosiator dan tim pengendali massa. Namun sebelum tim tiba, massa sudah tiba di kantor KPU dan mulai menggelar orasi.
Situasi makin memanas dan massa mulai anarkis. Kapolres Sinjai memerintahkan agar personel pengamanan ditambah. Di sisi lain, tim negosiator terus mengimbau massa untuk melaksanakan aksi unjuk rasa sesuai dengan aturan hukum.
“Dan saat situasi makin tidak terkendali, petugas melakukan tindakan tegas dan terukur guna membubarkan massa sesuai dengan Perkap 16 tahun 2006, ” terang Kapolres Sinjai di lokasi aksi unjuk rasa.
Setelah serangkaian tindakan tegas dan terukur, pihak keamanan akhirnya dapat menguasai keadaan. Tim medis pun diterjunkan untuk menyisir petugas atau massa yang mengalami cedera.
Begitulah gambaran umum pelaksanaan Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) di depan kantor KPU Sinjai, Rabu (18/10/2023) pagi. Kegiatan ini dilaksanakan guna meningkatkan kesiapan para personel dalam mengamankan Pemilu 2024.
Kegiatan ini dipimpin langsung Kapolres Sinjai, AKBP Fery Nur Abdulah, dan dihadiri unsur Forkopimda, Ketua KPU Sinjai, Bawaslu, PJU Polres Sinjai, para Kasat, Kasubbag Kasi, perwira staf dan personel Polres Sinjai serta TNI Kodim 1424 Sinjai.
Kapolres Sinjai mengatakan, pada kegiatan simulasi sispamkota disiapkan skenario tertentu sebagai dasar latihan kesiapan, yang mana anggotanya tidak boleh underestimate, dan persiapan harus dilakukan dengan matang dan terencana.
Kapolres menekankan pentingnya simulasi ini sebagai bukti komitmen dalam menjamin keamanan Pemilu 2024, khususnya di Kabupaten Sinjai. (ZAR)