Usai Rehab TPI, Sampah dan Bau Menyengat Jadi Persoalan Baru

Tumpukan sampah yang menutupi saluran air di depan TPI Lappa. Foto di rekam pada Minggu 16 Desember 2018. (foto:ZAR) 

Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Rehabilitasi dan pembangunan Tempat Pemasaran Ikan (TPI) di Pelabuhan Perikanan Lappa tahun anggaran 2018 sudah rampung meski belum dioperasikan secara resmi oleh Pemerintah. Pro dan kontra mewarnai pembangunan TPI tersebut. Ada yang mendukung karena TPI didesain sebagai tempat pemasaran ikan yang higienis. Namun tak sedikit pula yang protes.

Aksi protes salah satunya datang dari komunitas Paggarobak atau pendorong gerobak ikan. Setelah rehabilitasi TPI rampung, praktis mereka tak bisa lagi masuk ke bibir dermaga untuk mengangkut ikan milik pedagang. Akses utama yang selama ini mereka gunakan di pintu utama TPI sudah tertutup bangunan tinggi. Paggarobak harus memutar sekira 200 meter hingga ke ujung bangunan baru TPI untuk menemui pelanggannya dan mengangkut ikan-ikan milik mereka.

“Sekarang semakin jauh mi orang memutar,pak. Mudah-mudahan pedagang setuju kalau kami menaikkan tarif jasa sebesar lima ribu rupiah satu keranjang, karena selama ini hanya dua ribu,” kata Amin, salah satu Paggarobak menceritakan kondisi yang ia dan teman-temannya alami.

Kepada Sinjai Info akhir pekan lalu Amin mengungkap, bahwa kemungkinan besar banyak Paggaroba yang akan berhenti beroperasi atau kehilangan pekerjaan mereka jika kebijakan tak berpihak ke mereka. “Tapi nanti kita liat, pak. Kalau sementara ini kami hanya berharap tarif jasa paggarobak naik jadi lima ribu,” tambahnya penuh harap.

Selain mengancam profesi Paggarobak, masalah lain pasca rehabilitasi di TPI Lappa yang menelan anggaran Rp2,4 miliar lebih ini adalah sampah. Pada bagian depan bangunan TPI atau di depan kios-kios yang berjejer banyak terdapat tumpukan sampah. Dominan adalah sampah plastik. Tumpukan sampah tersebut bahkan menutupi saluran air.

Sampah dan air buangan pencucian ikan akhirnya menyatu di saluran air yang tertutup, dan mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Bagi pemilik kios atau pedagang ikan mungkin sudah terbiasa dengan aroma tak sedap tersebut, namun tidak bagi pengunjung.

“Baunya sangat menyengat. Saya sarankan untuk pengunjung TPI agar memakai masker,” keluh Ani, warga Lappa. Hingga saat ini belum ada jadwal resmi dari pemerintah terkait pengoperasian TPI Lappa pasca rehabilitasi. (ZAR)