Warga Tanassang Keluhkan Air Asin PDAM

Tampak pekerjaan tanggul sementara oleh pihak PDAM Sinjai untuk mencegah masuknya air asin di intake PDAM beberapa waktu lalu. (foto: doc pdam)
Tampak pekerjaan tanggul sementara oleh pihak PDAM Sinjai untuk mencegah masuknya air asin di intake PDAM beberapa waktu lalu. (foto: doc pdam)

Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Sudah sepekan warga Lingkungan Tanassang, Kecamatan Sinjai Utara menggunakan sumber air dari PDAM Sinjai yang terasa asin. Warga setempat berharap sumber air dari Balantieng bisa segera mereka nikmati.

“Sudah sepekan (rasanya asin), tapi dua hari ini asin sekali. Sebelumnya masih bisa diminum tapi hari ini tidak bisa digunakan untuk keperluan memasak, ataupun diminum,” kata salah satu warga Tanassang, Dahlia, kepada Sinjai Info, Minggu (15/12/2019) siang.

Selain warga Tanassang, warga Onrong Datu, Kelurahan Lamatti Rilau, juga mengeluhkan kondisi air yang didistribusikan oleh PDAM, yang asin tersebut.

Warga mengaku untuk keperluan memasak ataupun air minum, ia harus membeli atau mengambil air dari sumur yang berjarak lumayan jauh dari tempat tinggal mereka.

Sementara itu Direktur PDAM, Suratman mengatakan air asin tersebut setiap tahun terjadi, disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan, dan pasang air laut terlalu tinggi dari bendungan yang telah dibuat sehingga air laut naik sampai ke hulu sungai.

Lebih lanjut, ia mengatakan jika PDAM hanya sebagai operator yang mengambil air untuk dikelola dan didistribusikan. Sementara berdasarkan undang-undang, kewenangan mengenai pengelolaan air sungai berada di ranah pemerintah pusat.

“Wilayah sungai ini merupakan ranah pemerintah pusat, karena Sungai Tangka mau dibangun permanen, susah, karena batas antara Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Bone berada di tengah sungai,” keluhnya.

Ia menambahkan bahwa, air baku dari Balantieng, Sinjai Borong tahun ini sudah dilakukan uji coba, dan tahun depan akan diditribusikan. Sementara air baku dari Sungai Tangka akan dijadikan cadangan sumber air baku.

(Rezky Amalia)