Wirausaha Muda Sinjai yang Survive Karena Berinovasi

Mansyur Massa, pemiliki Kafe D'Gomez bersama narasumber lainnya saat tampil berbagi cerita sukses di Pekan Inovasi Daerah Sinjai (foto: doc gomez)

Untuk Survive di zaman sekarang, kemampuan berinovasi dan berpikir kreatif menjadi suatu keharusan. Kemampuan tersebut mesti dimiliki ketika ingin merintis usaha.

Liputan: Zainal Abidin Ridwan

Bagi Andri Irawan, jatuh bangun merintis usaha sudah menjadi bagian hidupnya. Kerap kali ia mendapati usaha rintisannya gagal berkembang dan tutup. Kemudian mencoba merintis usaha lain lalu bangkit dari keterpurukan, hingga berhasil mengelola dua usaha yang cukup dikenal di Sinjai dengan pangsa pasar yang berbeda, yakni Queen Laundry dan Kafe Ukhti Danti.

Andri bercerita, ia pernah memiliki usaha ‘dapur rekaman’. Usaha ini dirintis dengan alasan ia punya latar belakang sebagai pemain band. Namun usaha ini tidak bertahan lama karena sepi peminat. Kemudian mendirikan usaha jual beli pulsa yang modal awalnya ia peroleh dari Bank.

Mansyur Massa, pemiliki Kafe D’Gomez bersama narasumber lainnya saat tampil berbagi cerita sukses di Pekan Inovasi Daerah Sinjai (foto: doc gomez)

Usaha jual beli pulsa ini terbilang sukses karena pesaingnya masih minim. Namun ketika usaha sejenis mulai menjamur, secara perlahan pelanggannya mulai berkurang. Karena usahanya sepi, Andri sempat kelabakan mengembalikan uang pinjaman dari Bank. Imbasnya, ia masuk kreditur ‘garis merah’ dan tidak boleh mendapatkan pinjaman lagi sebelum melakukan pelunasan. Kredit dari Bank berhasil ia lunasi setelah beberapa saudaranya memberikan pinjaman.

Belajar dari pengalaman tersebut membuat Andri termotivasi bekerja lebih keras. Sesekali ia meluangkan waktu membaca buku tentang prospek usaha dan tips sukses, serta buku-buku tentang motivasi diri. Lalu ia melihat peluang bahwa usaha jasa cuci pakaian atau Laundry memiliki pangsa pasar dan kompetitor nyaris belum ada di Kabupaten Sinjai.

Bermodalkan kepercayaan, ia kembali meminjam uang dari Kakaknya untuk membeli satu unit mesin cuci dan peralatan pendukung lainnya. “Karena baru merintis usaha ini maka saat Queen Laundry berdiri 3 tahun lalu, saya yang terjun langsung menerima orderan serta mencuci pakaian pelanggan. Namun saat awal-awal usaha ini masih sepi pelanggan. Dalam sebulan tidak sampai lima orang pelanggan,” ungkap Andri saat didapuk jadi Narasumber pada acara Success Story Pekan Inovasi Daerah di Gedung Pertemuan Hotel Sinjai, Selasa (28/08/2018) pagi.

Mantan Gitaris salah satu Band Indie di Sinjai ini tidak patah arang. Karena ia mantap dengan usaha Laundry maka inovasi terus ia lakukan. Brosur dan Pamplet promosi ia cetak dan sebarkan di ruang-ruang publik. Hasilnya signifikan. Pelanggannya bertambah dari hari ke hari. Pelanggannya didominasi pekerja kantoran.

Ketika mendapati pesaing pada sektor jasa ini mulai tumbuh dan menjamur, Andri tetap yakin usahanya akan maju. Agar pelanggannya tetap betah, pada momen tertentu ia memberikan potongan harga. “Bahkan kami memberikan pelayanan tambahan dengan menjemput pakaian di rumah pelanggan kami. Itu semua demi memberikan kepuasan terhadap pelanggan kami. Artinya jangan mudah menyerah, dan berikan sentuhan kreatif pada usaha yang kita rintis,” pesan Andri kepada para pelajar dan peserta pameran di acara Pekan Inovasi Daerah.

Saat ini usaha Queen Laundry milik Andri Irawan di bilangan Jalan Anggrek, Kecamatan Sinjai Utara berkembang pesat. Dari 5 pelanggan saat mulai dirintis menjadi ratusan pelanggan dalam perbulannya di tahun 2018 ini. Khusus usaha Kafe bernama Ukhti Danti, usaha yang terletak di Area Kuliner Lapangan Sinjai Bersatu, ia dirikan bersama saudara perempuannya. Kafe bernuansa Islami ini menyediakan Menu andalan, yakni Pizza dan Kebab yang sangat digandrungi muda mudi Sinjai.

Sama dengan Andri Irawan, pengusaha muda lainnya yang juga sudah sering merasakan jatuh bangun merintis usaha adalah Mansyur Massa. Gomez, nama akrab Mansyur Massa, adalah pemilik usaha Kafe D’Gomez di Area Kuliner Lapangan Sinjai Bersatu. Sebelum mendirikan Kafe, Pemuda berusia 32 tahun ini merintis usaha jual beli parfum dan Jasa Penjualan Stiker.

Kepada peserta Pekan Inovasi Daerah ia memotivasi, bahwa setiap usaha rintisan pada akhirnya akan memiliki kompetitor alias pesaing. “Seperti saya yang merintis usaha jual beli parfum dan penjualan stiker. Pesaingnya ada tapi saya tidak patah semangat. Usaha tersebut tetap jalan sambil mencari peluang usaha lainnya,” kata Mansyur Massa yang juga pengurus KNPI Kabupaten Sinjai.

Hingga saat ini Gomez makin mantap dengan usaha Kafe yang dirintisnya. Ia mendirikan Kafe awalnya hanya bermodalkan semangat dan kerja keras. Ia juga terus berinovasi agar usaha rintisannya ini tetap menarik bagi pengunjung yang didominasi kawula muda. “Kalau betul-betul mau jadi pengusaha, maka adik-adik harus fokus. Kerja keras dan cerdas melihat peluang adalah modal utama. Jangan gengsi dan yang terpenting pula adalah doa orang tua kita,” pesannya kepada para pelajar.

Andri Irawan dan Mansyur Massa adalah dua dari jutaan anak muda Indonesia yang sukses meniti karir sebagai Wirausaha. Aset usahanya mencapai ratusan juta dan mampu mempekerjakan anak muda lainnya. Bagi keduanya, menjadi Pegawai Negeri Sipil bukanlah satu-satunya pekerjaan yang menjamin kesuksesan seseorang. Dan mereka sudah membuktikan dengan usaha rintisannya masing-masing. (*)