Disparbud Bersihkan Sampah Plastik di Pantai Hubat

Disparbud Sinjai bersama komponen masyarakat Desa Sanjai, Kecamatan Sinjai Timur, membersihkan kawasan Pantai Hubat dari sampah, Kamis (22/08) pagi. (foto: Haerani Dahlan)
Disparbud Sinjai bersama komponen masyarakat Desa Sanjai, Kecamatan Sinjai Timur, membersihkan kawasan Pantai Hubat dari sampah, Kamis (22/08) pagi. (foto: Haerani Dahlan)

Sinjai Utara, Sinjai Timur,– Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Sinjai melakukan kerja bakti di Pantai Hubat, Desa Sanjai, Kecamatan Sinjai Timur, Kamis (22/08/2019) pagi. Kerja bakti ini melibatkan beberapa unsur masyarakat diantaranya pemerintah kecamatan dan desa, puskesmas, pelajar dan komunitas pemuda setempat.

Menurut Kepala Disparbud Sinjai, Haerani Dahlan, kerja bakti di lokasi wisata merupakan kegiatan yang akan rutin ia programkan. Tujuannya untuk menjaga kebersihan obyek wisata khususnya kawasan pantai, serta membudayakan hidup bersih dan sehat.

“Kerja bakti di Pantai Hubat kami fokuskan pada pembersihan sampah plastik dan sejenisnya. Kegiatan seperti ini akan rutin kami programkan demi menjaga kebersihan pada obyek wisata khususnya pantai, serta membudayakan hidup bersih,” jelas Haerani Dahlan.

Haerani mengajak semua pengunjung kawasan mangrove di Pantai Hubat senantiasa menjaga kebersihan pantai. Pihaknya juga berencana mengupayakan ketersediaan tempat sampah di sepanjang pantai tersebut.

Pantai Hubat berada tak jauh dari Lapangan Sepak Bola Takkalala, Desa Sanjai. Lokasi ini juga dirancang menjadi obyek wisata unggulan Kabupaten Sinjai selain Hutan Mangrove Tongke-Tongke di Desa Tongke-Tongke, yang telah lebih dahulu ditetapkan sebagai obyek wisata agro dan edukasi di Kabupaten Sinjai. Hanya saja agar menarik dikunjungi wisatawan, aspek kebersihan sangat penting menurut Kepala Disparbud Sinjai.

Bahaya Sampah Plastik

Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Susi Pudjiastuti, pada beberapa kesempatan sering mengingatkan bahwa Indonesia merupakan negara terbesar kedua setelah China dalam hal penyumbang sampah laut di dunia. Hal ini terlihat dari banyaknya ditemukan sampah- sampah plastik di laut atau perairan Indonesia.

Bahkan, tidak sedikit populasi ikan punah akibatnya. “Kalau tidak bisa diubah, tidak menutup kemungkinan 2030 laut Indonesia akan lebih banyak sampah plastik dari pada ikannya,” kata Susi seperti dikutip Sinjai Info dari Kompas dot com.

Kabupaten Sinjai sendiri merupakan daerah yang memiliki kawasan pantai yang cukup panjang. Bahkan salah satu kecamatan berada di wilayah kepulauan, yakni Kecamatan Pulau Sembilan. Sehingga menurut Kepala Disparbud Sinjai, persoalan sampah plastik harus menjadi perhatian dan perlu penanganan serius.

“Persoalan sampah plastik harus menjadi perhatian dan perlu penanganan serius. Terlebih Kabupaten Sinjai mengandalkan kawasan pantai sebagai target pengembangan obyek wisata,” pungkasnya. (ZAR)