Dua Inovasi dari Dukcapil Sinjai Diuji Keunggulannya

Wakil Bupati Sinjai, Hj.A. Kartini Ottong, saat mempresentasikan dua inovasi dari Dukcapil Sinjai di hadapan para panelis dari Universitas Hasanuddin, Jumat (20/09) di Makassar. (foto: doc humas)
Wakil Bupati Sinjai, Hj.A. Kartini Ottong, saat mempresentasikan dua inovasi dari Dukcapil Sinjai di hadapan para panelis dari Universitas Hasanuddin, Jumat (20/09) di Makassar. (foto: doc humas)

Sinjai.Info, Makassar,– Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sulawesi Selatan, menetapkan dua inovasi unggulan dari Kabupaten Sinjai masuk dalam ’10 Top Inovasi Pelayanan Publik‘ tahun 2019. Kedua inovasi tersebut adalah “Laki Keren dari Desa dan Pelangi Warga”.

Dua inovasi yang masuk finalis 10 besar Governor Awards For Innovation (Gafi) Tahun 2019 ini, dipresentasikan langsung oleh Wakil Bupati Sinjai, Hj. A.Kartini Ottong, Jumat (20/09/2019) di Hotel Grand Asia, Makassar.

Program yang telah berjalan sejak Januari 2016 ini dipresentasikan oleh Wakil Bupati di hadapan 7 orang panelis untuk bisa lolos ke-9 besar.

Para panelis berasal dari akademisi, profesional dan praktisi masing-masing Dr Jayadi Nas, Prof Syamsu Alam, Dr Akbar, Prof Hery Thahir, Prof Sangkala, Dr Suharman dan Asmi Citra Marlina, Ph. D yang semuanya berasal dari Universitas Hasanuddin Makassar.

Bertempat di Ruang Platinum, Hotel Grand Asia, Wakil Bupati Sinjai didampingi Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sinjai, Akmal dan Kepala Seksi Pemanfaatan Data, Fahri memaparkan konsep ‘Laki Keren dari Desa dan Pelangi Warga’ selama 30 menit.

Sesi pertama dimulai dari latar belakang dicetuskannya program Pelangi Warga yang merupakan akronim dari Pelayanan Keliling Sambangi Warga. Pelangi Warga merupakan pelayanan oleh petugas Dinas Dukcapil ke setiap rumah warga yang belum memiliki KTP dan kartu Keluarga. Sementara ‘Laki Keren dari Desa’ urgensinya mewujudkan pelayanan publik yang efektif, efisien dan sistematis yang hasilnya dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Tujuannya untuk meningkatkan kinerja Pemkab Sinjai dan optimalisasi percepatan pelayanan akta kelahiran bagi penduduk dengan cara mengunjungi penduduk dari desa ke desa,” tutur A. Kartini, saat presentasi.

Pada sesi II, yakni sesi tanya jawab yang berlangsung selama 20 menit itu, salah seorang panelis, Dr Jayadi Nas mempertanyakan kecepatan kedatangan petugas Dukcapil ke rumah warga apakah upaya itu bisa terkoneksi langsung dengan Dirjen Kependudukan Kementerian Dalam Negeri di Jakarta.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Wakil Bupati yang juga alumnus Universitas Hasanuddin Makassar, meyakinkan bahwa data perekaman yang dilakukan oleh petugas di desa dipastikan terkoneksi langsung ke pusat. “Artinya
data yang direkam di rumah penduduk bisa di cetak apabila jaringan mendukung. Ke depan infrastruktur jaringan akan lebih di tingkatkan,” jelasnya.

Sementara itu panelis lainnya, Dr.Suharman menyarankan kedua inovasi tersebut sebaiknya melalui smartphone. Yaitu dengan mengintegrasikan seluruh aplikasi yang dimiliki Pemkab Sinjai. Saran inipun dijawab dengan optimisme oleh Wabup Sinjai, yang meyakinkan akan adanya upaya pengembangan berbasis teknologi informasi. (adv)