Anggota DPRD Prihatin Jika Warga Sepakat Isolasi Wilayah di Magala

Anggota DPRD Sinjai, Fachriandi Matoa (foto: doc sinjaiinfo)
Ist. Fachriandi Matoa, anggota DPRD Sinjai (foto: doc pribadi)

Sinjai.Info, Sinjai Barat, — Keterlibatan pemerintah desa dan pemerintah daerah sangat dibutuhkan untuk memberikan solusi, agar zona merah di mana pasien positif Covid-19 berasal tidak terjadi pengucilan warga dan bahan makanan warganya terjamin jika harus diterapkan isolasi wilayah.

Pernyataan ini disampaikan anggota DPRD Sinjai, Fachriandi Matoa, Sabtu (09/05/2020) siang menyikapi informasi adanya isolasi wilayah pada 3 Dusun di Desa Bonto Salama, Kecamatan Sinjai Barat.

“Warga tiga dusun saat ini, yaitu Dusun Magala, Dusun Turungan Toae dan Dusun Lapparia sepakat melakukan isolasi mandiri. Katanya untuk mengefektifkan pemutusan penularan Covid-19. Hanya saja mereka akan kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-harinya jika tanpa bantuan pemerintah,” jelas anggota dewan dari Kecamatan Sinjai Barat ini.

Dari letak geografisnya, kata anggota DPRD Fraksi Partai Gerindra, ini memang sangat memungkinkan dilakukan isolasi wilayah karena dusun ini hanya memiliki satu akses masuk yang sementara dikerjakan sekarang pengaspalannya melalui pinjaman daerah.

“Namun apakah kesiapan dan kemampuan melakukan hal tersebut (isolasi) sudah diperhitungkan atau tidak, itu mungkin yang harus dipikirkan bersama. Karena jika mereka menutup diri dan tidak melakukan interaksi keluar, maka otomatis segala kebutuhan masyarakat harus disiapkan dan diolah atas potensi yg ada di kampung tersebut,” jelasnya.

Terakhir ia meminta keterlibatan pemerintah dan seluruh pihak harus dilakukan bersama, dan semua tidak boleh diam melihat kondisi-kondisi sekarang ini.

(agusman)