Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Model Pembelajaran Dalam Jaringan atau PJJ Daring selama masa pandemi Covid-19, oleh sejumlah kalangan dianggap tidak efektif dalam membangun mutu pendidikan saat ini.
PJJ Daring juga dianggap tidak mampu mengubah pola perilaku anak, bahkan justru berpotensi menyebabkan lost generation. Inilah beberapa poin yang disampaikan Dekan Tarbiah IAIM Sinjai, Dr. Muh. Takdir, pada dialog pendidikan yang diadakan Himpunan Mahasiswa Pasca-Sarjana IAIM Sinjai.
Dialog ini bertempat di Gedung Pemuda, Jl. Syarif Al-Qadri, Kecamatan Sinjai Utara, Jumat (29/1/2021) malam. “Permasalahan pendidikan saat ini menunjukkan adanya kelemahan dalam pelaksanaan pembelajaran, utamanya sistem pembelajaran Daring, sangat tidak efektif dalam membangun karakter anak didik,” beber Muh. Takdir.
Dosen IAIM Sinjai ini mengusulkan solusi untuk menyikapi keadaan pendidikan khususnya di Sinjai, antara lain penyederhanaan kurikulum dan pembelajaran tatap muka perlu dilakukan.
Narasumber lain pada dialog ini adalah Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Sinjai, Dr.Hermansyah,S.Sos,M.I.Kom. Ia menjelaskan pembelajaran di masa pandemi covid 19, merupakan kebijakan pemerintah untuk melihat pembelajaran di satuan pendidikan tetap berlangsung, salah satunya dilakukan dengan sistem daring dan luring.
Khsusus di Kabupaten Sinjai, tambahnya, keberlangsungan proses pembelajaran tetap berlangsung dengan memakai sistem PJJ Daring di semua tingkatan dari SD sampai SMP . Sementara proses Luring, guru melakukan kunjungan ke rumah anak didik.
“Menyikapi pola pembelajaran ini, diakui memang bahwa pencapaian indikator pembelajaran dilihat dari sisi sikap dan penguasaan keterampilan bagi anak didik belum tercapai secara keseluruhan, mengingat keterbatasan waktu yang dimiliki untuk melakukan proses pembelajaran,” jelas Hermansyah, yang juga Dosen UMSi Sinjai.
Jika masa pandemi covid-19 berlalu, terangnya, maka beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk meningkatkan pencapaian pembelajaran antara lain, melakukan kajian terhadap hasil pembelajaran luring dan daring yang dilakukan selama masa pandemi. Kemudian mempertahankan kebijakan untuk tetap memberlakukan pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran di sekolah.
“Soal belajar tatap muka, saya berharap semua elemen berdoa agar musibah ini secepatnya berlalu, dan harapan guru, orangtua dan masyarakat untuk melihat pembelajaran tatap muka akan kembali terlaksana,” tandasnya.
(ZAR)