Meraup Rupiah dari Jembatan Jodoh
Liputan: Resky Amalia
Kepala Desa Batu Belerang, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Ahmad P membuat objek wisata di lahan pribadi miliknya. Ada dua kolam renang, serta ragam spot foto ia bangun. Salah satunya adalah jembatan bambu sekira 15 meter yang membelah anak sungai. Ia namakan jembatan tersebut adalah Jembatan Jodoh.
Jembatan Jodoh akhirnya dipilih sebagai nama objek wisata yang letaknya tak jauh dari Air Terjun Barambang ini. Di Jembatan Jodoh juga terdapat beberapa gazebo, dan warung sederhana untuk melayani pengunjung yang tidak membawa bekal.
“Pengunjungnya ramai saat hari libur meski tempat ini tetap dibuka setiap hari. Hanya kalau hari libur, karcis tanda masuk yang habis, nilainya bisa mencapai sejuta,” kata Ahmad P, di Jembatan Jodoh, Minggu (11/4/2021) siang.
Padatnya pengunjung di hari libur menjadi berkah tersendiri bagi para pemilik warung. Salah satunya Risna, ibu rumah tangga yang berdomisili di Desa Batu Belerang.
Risna memilih beraktivitas di lokasi wisata tersebut, sejak Jembatan Jodoh dibuka secara resmi pada awal tahun 2021. Ia melihat ada peluang meraup keuntungan dengan menjual makanan dan minuman.
“Kalau misalnya hari biasa keuntungan kami sekitar 200 ribu sampai 300 ribu. Sementara hari libur keuntungannya sedikit bertambah sampai 500 ribu,” tuturnya.
Risna mulai berjualan dari jam 7 pagi hingga jam 5 sore. Ia dibantu anaknya, Zubaidah yang merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sinjai (UMSi) jurusan Agro Teknologi angkatan 2019.
Zubaidah mengaku membantu ibunya karena ia senang melakukan pekerjaan tersebut. Selain itu mengisi waktu di sela-sela aktivitasnya sebagai seorang mahasiswa
“Saya kuliah tapi hanya virtual. Jika tidak ada kegiatan saya kesini membantu ibu,” ungkapnya. Idah –sapaan Zubaidah– bahu membahu dengan ibu dan adiknya, melayani pengunjung yang berbelanja. Termasuk penulis yang memesan mie instan dan ubi masak. (*)