Menteri PMK Tertarik Pengolahan Sampah ‘Maggot’ di Makassar

Menteri Koordinator Bidang PMK, Muhadjir Effendy (dua dari kiri) didampingi mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Ketua YPN Saharuddin Ridwan, saat melihat budidaya Maggot di Makassar. (dok.Sahar)
Menteri Koordinator Bidang PMK, Muhadjir Effendy (dua dari kiri) didampingi mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Ketua YPN Saharuddin Ridwan, saat melihat budidaya Maggot di Makassar. (dok.Sahar)

Sinjai.Info, Makassar,– Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Muhadjir Effendy mengaku salut dengan sistem pengolahan sampah organik sisa makanan dengan teknologi tepat guna dengan Maggot.

Hal tersebut dikatakan Muhadjir di sela-sela kunjungannya di Bank Sampah Paccerakkang, Selasa (26/7/2022). Muhadjir didampingi Ketua IKA Unhas, Andi Amran Sulaiman, dan Wakil Walikota Makassar, Fatmawati Rusdi juga langsung menyaksikan proses pengolahan sampah organik sisa makanan di ruang prosesing kemudian ke ruangan khusus pengolahan Maggot kering menjadi pelet dan minyak Maggot.

“Lokasi ini adalah contoh pengolahan sampah yang bisa jadi percontohan nasional. Sisa offtaker-nya saja yang kita cari,” kata Menko PMK.

Mendengar pernyataan Menko PMK, mantan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman langsung menyatakan siapa menjadi offtaker hasil Maggot di Paccerakkang. Bahkan Andi Amran siap membeli hingga 20 ton.

Bahkan di depan Muhadjir, Ketua Umum IKA Unhas ini, menyampaikan jika produk hasil Maggot di Pacerakkang sudah pernah digunakan di Empang atau Tambak miliknya.

Ketua Yayasan Peduli Negeri, Saharuddin Ridwan selaku pengelola Maggot di kawasan tersebut mengaku siap memenuhi keinginan Andi Amran.

“Kita siap memenuhi kebutuhan pasar. Hanya saja kita harus membuat lima hingga sepuluh lokasi seperti ini. Makassar saja potensi sampah sisa makanan bisa sampai 200 hingga 500 ton per hari, sehingga out putnya bisa lebih 20 ton per hari,” ungkap Saharuddin yang juga Ketua Divisi Pengolahan Sampah dan Limbah B3 IKA Unhas.

Kegiatan tersebut juga diisi dengan diskusi dengan dipandu Kepala DLH Makassar, Aryati Puspasari Abadi serta dihadiri pula Asdep Pengolahan Sampah dan Limbah serta Kadis Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel, Hasbi. (adv)