Muzayyin-Ikhsan Akan Perluas Akses Pasar Hasil Pertanian Sinjai

Muzayyin (baju putih) salam komando dengan A. Ikhsan Hamid. Keduanya dianggap pasangan ideal memenangkan Pilkada Sinjai. (Dok/pribadi)

Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Muzayyin Arif dan A Ikhsan Hamid atau pasangan MAIKI punya program konkret untuk sektor pertanian.

Selama hampir lima bulan berkeliling Kabupaten Sinjai, keluhan paling banyak dari petani adalah bibit dan pupuk. Situasi yang juga ditemuinya di beberapa daerah lain saat menjabat Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulsel.

Untuk Sinjai, menurut Muzayyin, solusinya jelas. Penyediaan bibit dan pupuk dengan stok yang jauh lebih banyak, dengan harga terjangkau.

“Bahkan untuk jenis tertentu, pemerintah daerah bisa gratis,” ujarnya, Kamis, 26 September 2024.

Kepala daerah yang memiliki jaringan luas, kata mantan bendahara umum Perhimpunan Petani dan Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI), relatif tidak sulit melakukan itu. Apalagi jika jaringan itu sampai ke tingkat penentu kebijakan di tingkat pusat.

Setelah bibit dan pupuk beres, MAIKI juga sudah menyiapkan langkah untuk menghadirkan pasar bagi komoditas unggulan yang dihasilkan petani dan pekebun, termasuk bagi peternak.

Lainnya adalah pengendalian harga komoditas dan program perlindungan petani dari tengkulak.

Maiki juga punya program BUMDes Peduli Petani dan Komoditi atau disingkat BUMDes Pedati. Badan usaha milik desa ini yang akan menampung dan mengolah komoditas ketika akses dan harga tidak sesuai harapan.

Pemetaan permasalahan daerah memang udah dilakukan dengan matang oleh pasangan calon bupati dan wakil bupati Sinjai, Muzayyin-Ikhsan sebelum memutuskan untuk maju. Salah satu sektor yang menurut mereka prioritas adalah pertanian.

Sinjai memang dikenal dengan perikanannya. Namun pertanian juga menjadi tumpuan hidup banyak orang di Bumi Panrita Kitta.

Bagi MAIKI, pasangan nomor urut 1 di Pilkada Sinjai 2024, pemerintah daerah tidak boleh abai pada hal-hal yang beririsisan dengan hajat hidup orang banyak, rakyat di akar rumput. Kalau perlu, seorang kepala daerah mesti melakukan intervensi dengan kewenangan yang dimiliki demi kemaslahatan masyarakat.

Apalagi, imbuh Muzayyin, sektor pertanian di Sinjai sangat mungkin untuk ikut memacu pertumbuhan ekonomi lokal, sekaligus bagian dari kampanye ketahanan pangan nasional. (Adv)