Pj. Bupati Sinjai Pastikan Alokasi Anggaran Tetap Ada untuk Tenaga Non ASN

Pj. Bupati Sinjai, A. Jefrianto Asapa (tengah) saat menjelaskan keberpihakan Pemkab Sinjai terhadap tenaga non ASN. (Dok/Humas)

Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Data tenaga non ASN di Kabupaten Sinjai khususnya 977 orang yang datanya ‘hilang’ di pangkalan data BKN, tidak serta merta akan dihapus oleh Pemkab Sinjai dari daftar penerima gaji. Pasalnya Pemkab Sinjai sudah menganggarkan di APBD 2025.

Hal tersebut dijelaskan Pj. Bupati Sinjai, A. Jefrianto Asapa, saat menerima audiens dari tenaga non ASN di ruang pola kantor Bupati Sinjai, Rabu, 18 Desember 2024.

Pj. Bupati mengaku akan terus memperjuangkan hak 977 non ASN untuk tetap bekerja di 2025, dan menjamin upahnya. Hal itu akan ia perjuangkan hingga ke pusat bersama beberapa pihak yang dinilai berwenang.

“Kami tidak serta merta menghapuskan nama para non ASN begitu saja pada Januari 2025 nantinya karena anggarannya sudah ada di APBD kabupaten Sinjai, sudah ketok palu tahun 2024 dan itu sudah dianggarkan hingga tahun 2025” ujarnya.

Namun orang yang dikenal peduli namun tegas di Pemerintahan Sinjai ini, meminta agar non ASN yang datanya hilang dalam prioritas pengangkatan PPPK, untuk bersabar dan berdoa sembari menunggu hasil akhir dari kebijakan baru ini.

“Saya meminta seluruh non ASN yang datanya keluar dari prioritas pengangkatan PPPK, agar sabar dan terus berdoa sembari kami perjuangkan. Saya juga tidak akan biarkan teman-teman tidak bekerja dan tidak mendapatkan hak upah, apalagi kita tahu, kalian banyak membantu tugas di pemerintahan,” ungkapnya.

Sebelumnya Badan Kepegawaian Negara (BKN) telah menghapus sejumlah tenaga honorer atau non ASN dari database Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Penghapusan tenaga honorer atau non ASN tersebut sesuai ketentuan pendataan berdasarkan Surat keputusan Menteri PANRB RI Nomor 634 tahun 2024 dan revisi UU nomor 20 tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara.

Hal inilah yang mendasari sejumlah honorer atau non ASN mendatangi kantor Bupati Sinjai, melakukan audiens meminta kejelasan terkait dengan nasib mereka.

(Rezky Amalia)