Ratusan Guru PPPK di Sinjai Komitmen Tangani Anak Tidak Sekolah

Guru-guru PPPK di Sinjai menandatangani komitmen bersama untuk menyukseskan program penanganan Anak Tidak Sekolah atau ATS. (Dok/Disdik)

Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai kembali menegaskan komitmennya dalam menangani Anak Tidak Sekolah (ATS) secara berkelanjutan. Ditandai penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Program Percepatan ATS bersama para guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) se-Kabupaten Sinjai, Rabu, (21/5/2025).

Kegiatan ini berlangsung di Aula Handayani Dinas Pendidikan dan juga melalui platform Microsoft Teams secara virtual, dan diikuti oleh para pejabat eselon III dan IV lingkup Dinas Pendidikan, Koordinator Pendamping Satuan Pendidikan, Koordinator Wilayah Pendidikan Kecamatan, Koordinator Kecamatan ATS PPPK, Satuan Tugas Penanganan ATS, serta para Guru PPPK se Kabupaten Sinjai yang bergabung secara Virtual.

Ketua Forum PPPK Kabupaten Sinjai, Abdul Hamid Razak dalam sambutannya mengungkapkan bahwa penanganan ATS sesungguhnya bukan hal yang sulit.

“Cukup dimulai dari lingkungan sekitar tempat tinggal. Cari target ATS yang ada di sekitar kita, maka upaya ini akan berjalan dengan baik,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Sinjai, Irwan Suaib, menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru PPPK yang hadir, baik secara langsung maupun virtual. Ia menekankan pentingnya kolaborasi seluruh elemen untuk menurunkan angka ATS yang masih cukup signifikan di Sinjai.

“Program Tutor Angkat Balibolae yang akan dijalankan oleh guru PPPK merupakan wujud nyata dari pendampingan langsung terhadap ATS, khususnya yang belum memiliki ijazah SD atau Paket A. Tutor angkat tidak hanya memastikan ATS terdaftar di lembaga pendidikan, tetapi juga aktif membimbing dua ATS untuk memahami dan mengikuti proses pembelajaran,” ujar Irwan.

Lebih lanjut, Irwan menyampaikan harapannya agar setiap guru PPPK dapat menjadi orang tua asuh bagi dua ATS.

“Dengan jumlah 676 guru PPPK, maka minimal 1.352 ATS bisa tersentuh dan mendapat akses pendidikan. Ini langkah konkret yang bisa kita kawal bersama,” tambahnya.

Ia juga mengajak semua pihak, termasuk organisasi kepemudaan dan pemerintah desa, untuk turut mengambil peran dalam upaya mewujudkan Desa Tuntas ATS.

“Kami menargetkan minimal 10 desa bisa tuntas dari ATS tahun ini. Dukungan dari kepala desa, perangkat desa, guru, hingga tokoh masyarakat sangat dibutuhkan agar target ini tercapai,” tegas Irwan.

Menutup sambutannya, Irwan Suaib berharap program percepatan ini berhasil, agar tidak hanya anak usia sekolah, bahkan warga usia 25 tahun ke atas pun akan tetap memiliki hak untuk mengenyam pendidikan. (Adv)