Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Sebanyak 11 orang warga Kecamatan Sinjai Timur positif menderita penyakit Demam Berdarah Dengue atau DBD. Jumlah ini adalah akumulasi data dari bulan Januari hingga April 2025.
Namun secara keseluruhan Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai mencatat sebanyak 22 kasus Demam Berdarah Dengue yang terjadi sepanjang Januari hingga April 2025.
“Untuk data Januari-April sebanyak 22 kasus positif DBD, didominasi pasien di Kecamatan Sinjai Timur sebanyak 11 orang,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik, Jumat (23/5/2025).
Lanjut dr. Emmy, pasien terjangkit DBD akibat gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini didominasi oleh mereka yang berusia 5-14 tahun sebanyak 11 orang, usia 1-4 tahun 3 orang dan usia 15-44 tahun sebanyak 8 orang.
“Jumlah terbanyak pasien terjangkit DBD di Sinjai pada kelompok anak di usia 5-14 tahun, yakni sebanyak 11 kasus,” tambahnya.
Pejabat senior ini menyebutkan, setelah Sinjai Timur angka tertinggi kasus DBD juga terjadi di Kecamatan Bulupoddo sebanyak 6 kasus, Sinjai Utara dan Sinjai Selatan masing-masing 2 kasus, serta Kecamatan Tellulimpoe 1 kasus.
Meski demikian pihaknya terus melakukan upaya-upaya pencegahan dengan imbauan kewaspadaan dan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) di sekolah, serta melakukan suvei jentik berkala di rumah penduduk.
“Juga, penyelidikan epidemiologi suspek dan atau kasus demam berdarah, melaksanakan tatalaksana penderita DBD, dan penyuluhan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD,” tandasnya.
DBD di Musim Hujan
Wabah Demam Berdarah Dengue biasanya meningkat selama musim hujan karena nyamuk Aedes aegypti, pembawa DBD, lebih mudah berkembang biak di lingkungan yang lembab.
Peningkatan curah hujan menciptakan lebih banyak tempat untuk nyamuk bertelur, sehingga jumlah nyamuk meningkat dan meningkatkan risiko penularan DBD.
Namun dari berbagai sumber disebutkan, beberapa tahun terakhir, kasus DBD juga sering meningkat di musim pancaroba, yaitu saat peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. (Adv)
(ZAR)