Pemkab Sinjai Rehabilitasi 103 Rumah Tidak Layak Huni

Kadis Perkimtan Sinjai, A. Sarifuddin (tengah) bersama tim dengan latar belakang rumah warga yang telah di rehabilitasi di Kec. Sinjai Borong. (FOTO: dok/Perkimtan)

Sinjai,Info, Sinjai Borong,– Program bantuan rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) atau bedah rumah yang digulirkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sinjai melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) membawa harapan baru bagi warga kurang mampu, termasuk mereka yang tinggal di pelosok desa.

Salah satu penerima manfaat, Fandi Hasbullah, warga Dusun Bonto Manai, Desa Barambang, Kecamatan Sinjai Borong, tak mampu menyembunyikan rasa haru dan syukurnya.

Selama ini, Fandi Hasbullah tinggal di rumah yang jauh dari kata layak. Dinding rapuh, atap bocor, bahkan lantai masih beralaskan tanah.

“Rumah kasih sebelumnya jauh dari kata kayak, tapi berkat kepedulian Ibu Bupati dan Bapak Wakil Bupati, kami kini memiliki rumah yang sehat, aman, dan layak huni,” ungkap Fandi penuh haru.

Ia menambahkan bahwa bantuan ini bukan sekadar renovasi fisik, tetapi menjadi simbol kehadiran pemerintah di tengah masyarakat pelosok yang selama ini merasa jauh dari perhatian.

“Meski kami tinggal jauh dari kota, cahaya dan kebahagiaan itu akhirnya datang. Semoga semakin banyak warga Sinjai yang merasakan hal yang sama. Sekali lagi terima kasih Ibu Bupati dan Wakil Bupati, termasuk Disperkimtan,” tuturnya.

Terpisah, Kadis Perkimtan Sinjai, A. Syarifuddin, mengungkapkan program rehabilitasi RTLH di tahun pertama kepemimpinan Bupati Ratnawati dan Wabup A. Mahyanto menyasar 103 unit rumah warga kurang mampu yang tersebar di kecamatan.

Dari total bantuan tersebut, 10 unit diantaranya bersumber dari APBD, 90 unit bersumber dari APBN dan 3 unit dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sinjai.

Mantan Kabag PBJ Setdakab Sinjai, ini lebih merinci fokus perbaikan bantuan perbaikan RTLH yang tahun ini mengalami sedikit perubahan, mencakup atap, lantai, dinding, dapur, dan sanitasi, berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya fokus pada perbaikan atap, lantai dan dinding saja sehingga dana stimulan yang dikucurkan tahun ini meningkat, yakni sebesar Rp25 juta per unit rumah.

“Kalau tahun sebelumnya tidak menyentuh sanitasi, tahun ini lengkap karena rumah yang kami hadirkan adalah rumah sehat secara menyeluruh sebagai upaya preventif terhadap stunting dan gizi buruk,” jelasnya, Kamis, 30 Oktober 2025. (Adv)