TNI Manunggal Membangun Desa atau TMMD bukan sekadar program untuk membangun sarana prasarana dan infrastruktur di wilayah terpencil dan terisolir. Lebih dari itu, TMMD sebenarnya adalah upaya nyata Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
Laporan: Zainal Abidin Ridwan
Pengurangan Risiko Bencana adalah salah satu sistem pendekatan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengurangi risiko yang diakibatkan oleh bencana alam. Nah pertanyaannya kemudian, apa relevansi antara TMMD dengan PRB ?.
Jika mengurai kegiatan TMMD ke-98 Tahun 2017 di Dusun Batu Leppa, Desa Gunung Perak, Kecamatan Sinjai Barat, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan maka akan tampak upaya nyata yang dilakukan personil gabungan TNI, Polisi, aparat pemerintah desa, dan warga dalam mengurangi terjadinya risiko bencana alam.
Secara morfologi, kondisi topografi Dusun Batu Leppa, Desa Gunung Perak yang dipilih sebagai lokasi TMMD di wilayah Korem 141 Toddopuli berada di wilayah pebukitan dengan ketinggian 1100 meter di atas permukaan laut.
Berada di ketinggian tersebut, Batu Leppa menjadi daerah yang rentan terjadi bencana alam. Bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sinjai memasukkan daerah tersebut ke dalam daftar wilayah yang kerap mengalami fenomena alam angin puting beliung.
Makanya tak heran jika sebagian besar atap rumah warga di Batu Leppa, bahkan secara umum di Gunung Perak dijepit dengan bambu atau diikat dengan kawat besi agar atapnya tak terbang dibawa angin. Cara ini adalah salah satu upaya mereka dalam mengurangi risiko bencana. Hembusan angin kencang di Gunung Perak biasanya terjadi pada Desember-Maret.
Nah, cara lain yang mestinya dilakukan pula untuk mengurangi risiko bencana adalah menyiapkan jalur evakuasi bagi warga yang berada di dusun yang jauh dari jalan utama. Terkadang tiap terjadi bencana alam, korban lambat mendapatkan pertolongan karena sulitnya akses jalan ke lokasi bencana.
Pelaksanaan TMMD di Dusun Batu Leppa, sedikit banyak memberikan secercah harapan bagi warga di dusun tersebut. Jalan sepanjang tiga kilometer yang rintis TNI bersama personil lainnya, itu semakin memudahkan mereka mengakses jalan utama di Desa Gunung Perak.
“Musibah itu bisa datang kapan saja, namun dengan adanya jalan yang dirintis oleh tentara di desa kami, maka akan memudahkan akses melakukan evakuasi atau pertolongan jika terjadi bencana alam,” kata Waris, Warga Desa Gunung Perak. Ia juga menceritakan bagaimana derasnya hembusan angin pada hari Jumat (3/2/2017) di Dusun Batu Leppa, yang merobohkan rumah milik warga bernama Muslim.
“Jalan yang dirintis di Dusun Batu Leppa ini menghubungkan Desa Gunung Perak dengan Kelurahan Balakia. Dengan perintisan jalan ini, jarak dari Desa Gunung Perak ke Balakia akan semakin dekat, dan ini memudahkan masyarakat memasarkan hasil bumi mereka,” beber Komandan Kodim 1424/Sinjai, Letkol Czi Gunawan Susianto, usai upacara pembukaan TMMD di Lapangan Sinjai Barat, Rabu (5/4/2017).
“Secara langsung atau tidak langsung, kegian TMMD memberikan akses terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di pedesaan. Utamanya kedaulatan pangan, ekonomi dan transportasi. Namun secara pribadi saya juga berharap ada multi efek, seperti mengurangi terjadinya risiko bencana dengan semakin mudahnya mengakses lokasi terdampak bencana,” tutur Wakil Bupati Sinjai, H. A. Fajar Yanwar usai membuka pelaksanaan TMMD di Kecamatan Sinjai Barat.
TMMD di Kecamatan Sinjai Barat di pusatkan didua tempat yakni Dusun Batu Leppa, Desa Gunung Perak dan Kelurahan Balakia. Sebanyak 127 personil TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara bahu membahu dengan 10 orang personil kepolisian dan ratusan warga merintis jalan dan saluran air di daerah tersebut.
Mungkin saat ini perintisan jalan, pembangunan saluran air dan karya nyata lainnya di TMMD hanyalah bagian dari tujuan pelaksanaan TMMD itu sendiri yakni pembuatan sarana prasarana dan infrastruktur di desa terpencil. Namun lebih dari itu, TMMD sebenarnya telah memberi manfaat lain, yakni meningkatnya daya tahan dan kesiapan warga setempat dalam menghadapi bencana atau upaya mitigasi bencana. (ZAR)