Alumni Jepang ini Budidayakan Melon ‘Emas’ di Samataring

Reskiana, Ph.d, alumni S3 di Jepang namun memilih menjadi petani Melon di kampungnya, di Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur. Ia panen perdana Melon di pekarangan rumahnya, Selasa (10/12) siang. (foto: ZAR/sinjaiinfo)
Reskiana, Ph.d, alumni S3 di Jepang namun memilih menjadi petani Melon di kampungnya, di Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur. Ia panen perdana Melon di pekarangan rumahnya, Selasa (10/12) siang. (foto: ZAR/sinjaiinfo)

Sinjai.Info, Sinjai Timur, — Buah Melon jenis Golden Melon Alisha selama ini hanya dapat ditemukan di daerah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Namun kini buah berkulit kuning emas ini, sudah bisa ditemukan di Kabupaten Sinjai meski belum menjadi komoditi unggulan yang dibudidayakan petani.

Adalah Reskiana, 34 tahun, warga Mangarabombang, Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur yang mulai memperkenalkan buah yang ia beri nama Alisha F1.

Kiki, begitu ia akrab disapa, bukan petani pembudidaya buah-buahan. Namun ia juga bukan perempuan biasa. Ia sosok anak muda berprestasi.

Diusianya yang masih muda ia sudah menyelesaikan studi S3. Bukan di Indonesia, tapi di Jepang. Ia menyelesaikan studinya di Agricultural and Environmental Engineering, Tokyo University of Agriculture and Technology.

“Setelah merampungkan kuliah di Jepang, saya berpikir untuk bertani dengan membudidayakan Melon Alisha F1 di pekarangan rumah. Saya cinta dunia pertanian,” ungkapnya kepada Sinjai Info usai panen perdana, Selasa (10/12/2019) siang.

Sinjai Info akan menuliskan laporan khusus budidaya Melon ‘emas’ oleh Reskiana yang juga alumni SMA Negeri 1 Sinjai, ini pada Rabu (11/12/2019). Termasuk alasan mengapa ia masih menolak, menjadi tenaga pengajar di kampusnya. (ZAR)