Sinjai Utara, Sinjai.Info– Bukan kali ini saja Amiluddin, Nahkoda Kapal Motor Hasmawati, serta 4 rekannya bertarung dengan ganasnya ombak. Bagi mereka, ombak tinggi adalah makanan sehari-hari, karena sebagian besar hidup mereka dilewatkan di tengah laut demi mencari nafkah untuk keluarga.
Namun musibah tenggelamnnya kapal yang dinakhodainya merupakan pengalaman tak terlupakan bagi Amiluddin. Ombak tinggi yang mengantam kapalnya, membuat pria paruh baya ini harus berjuang agar tetap hidup.
Ia dan 4 rekannya tak panik ketika lambung kapal mulai bocor, dan air laut mulai masuk ke kapal. Bersama teknisi dan kru lainnya, ia berjibaku mengatasi air yang masuk ke dalam kapal dengan cara menutup bagian kapal yang bocor dengan drum, sembari sesekali menimba air yang sudah terlanjur masuk ke kapal.
Upaya ini kata Amiluddin sedikit efektif, dan kapal tidak lekas karam di laut. Beruntung sebelum kapal benar-benar tenggelam, muncul kapal nelayan yang hendak ke Sinjai melintas di dekat lokasi kejadian. Mereka ditarik ke kapal dan dievakuasi hingga ke dermaga PPI Lappa Sinjai.
“Kerugian kami kira-kira 170 juta, pak. Namun kami bersyukur bisa selamat.” tutur Amiluddin kepada wartawan di Pos Terpadu Kompleks PPI Lappa Sinjai. “Pemilik kapal juga perlu memerhatikan kondisi kapal sebelum digunakan, termasuk penyimpanan bahan bakar agar tidak tumpah saat kapal dihantam ombak,” pesan Kasat Polairud Polres Sinjai, IPTU Alwi Thomson yang turut mendampingi para korban kapal tenggelam.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kapal niaga dengan nama K.M Hasmawati asal Pulau Kajuadi, Kepulauan Selayar tenggelam di perairan selayar pada Jumat (27/1/2017). Kapal yang hendak ke Selayar untuk mengangkut hasil bumi ini, tenggelam akibat hantaman ombak.
Lima orang awak kapal termasuk nakhoda berhasil selamat meski beberapa jam terapung di tengah laut. Kelimanya berhasil diselamatkan kapal nelayan asal Kabupaten Bone, dan mengevakuasinya ke dermaga pendaratan Ikan Lappa, Sinjai Utara. (ZAR)