Sinjai.Info, Sinjai Utara,— Guna menghindari kesalahan dalam pemberitaan, wartawan peliput terorisme dituntut memiliki sikap selalu ingin tahu atau skeptis, dan bekerja berdasarkan riset yang mendalam atas suatu peristiwa.
Ada dua syarat mendasar yang mesti dimiliki jurnalis peliput terorisme, yakni jurnalis harus memahami hakikat terorisme, dan jurnalis harus mengenal struktur konflik yang dia liput.
“Dua syarat ini tertuang dalam buku panduan Jurnalis Peliput Terorisme yang disusun teman-teman di Aliansi Jurnalis Independen. Jadi teman-teman yang mau meliput kasus radikalisme dan peristiwa terorisme, mesti menguasai panduannya agar tidak salah dalam penyajian berita,” urai Pemimpin Redaksi Sinjai Info, yang juga Dewan Etik IWO Sinjai, saat didapuk jadi pemateri Cegah Tangkal Radikalisme, yang diadakan Kodim 1424 Sinjai di Kampus IAIM Sinjai, Kamis (21/11/2019) pagi.
Zainal meminta media massa menghindari peliputan yang terkesan dangkal, bombastis, dan terjebak pada sekadar perang pernyataan sehingga media menjadi alat propaganda.
Pemateri lain pada kegiatan ini adalah Kapolres Sinjai yang diwakili oleh AKP Bahtiar, Kasat Bimmas Polres, Wakil Rektor II IAIM Sinjai, Dr. Ismail, serta Tokoh Agama, H.Zainuddin Fatbang.
Kegiatan ini diikuti ratusan Mahasiswa dari 4 Perguruan Tinggi, yaitu IAIM Sinjai, STIP Muhamadiyah Sinjai, STISIP Muhammadiyah Sinjai dan Akbid Madani Sinjai.
(Tamsil)