Bersama Aktivis Nasional, Wabup Sinjai Bahas Kinerja KOPEL

Wakil Bupati Sinjai, Hj. A. Kartini Ottong saat mengikuti rapat Daring bersama sejumlah aktivis nasional, Jumat (11/09) pagi. (foto: doc pribadi)
Wakil Bupati Sinjai, Hj. A. Kartini Ottong saat mengikuti rapat Daring bersama sejumlah aktivis nasional, Jumat (11/09) pagi. (foto: doc pribadi)

Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Wakil Bupati Sinjai, Hj Andi Kartini Ottong mengikuti pertemuan daring bersama sejumlah aktivis nasional. Kegiatan ini digelar Kopel Indonesia, Jumat (11/09/2020).

Beberapa aktivis nasional yang turut bergabung diantaranya Lutfi Ashari (USAID), Alamsyah Saragih (Komisoner Ombudsman RI), Erman Rahman (The Asia Foundation), Anto Sudaryanto (Yayasan TIFA), dan Novi Anggraeni (CAD).

Hadir pula jejaring aktivis NGO lainnya yang selama ini bersama-sama KOPEL Indonesia melakukan advokasi diantaranya Titi Anggraeni (Mantan Direktur Perludem), dan Fransisca Fitri (YAPPIKA Action Aid).

Selain Lembaga donor international dan aktivis NGO, hadir pula politisi dan anggota DPRD se-Indonesia yang selama ini bermitra dan bekerja sama dengan KOPEL Indonesia di antaranya, Andi Ina Kartika (Ketua DPRD Sulsel), Rudianto Lallo (Ketua DPRD Kota Makassar), H. Patudangi (Wakil Ketua DPRD Bulukumba), Kadir Halid (Politisi Golkar Sulsel), serta Agus Salim (Anggota DPRD Bogor).

Andi Kartini yang turut berbicara dalam kegiatan tersebut mengatakan, kehadiran Kopel telah banyak membantu dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, termasuk menghasilkan kader kader yang mumpuni dan berkarakter.

Menurutnya Kopel telah berperan besar dalam mengantarkan dirinya dari legislator menuju jenjang eksekutif.

Olehnya itu, dia berharap Kopel ke depan agar terus berjuang menempa kader kader hebat yang berkarakter demi terciptanya tata kelola pemerintahan yang bersih dan profesional.

Kepengurusan Komite Pemantau Legislatif (KOPEL) Indonesia periode 2020 – 2023 ini mengangkat tema “Menjadi Lembaga yang Berintegritas dalam Mendorong Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Demokrasi yang Lebih Beradab”.

Selain Wakil Bupati Sinjai, beberapa aktivis dan politisi ini memberikan masukan, perspektif dan support kepada KOPEL Indonesia dalam rangka menyusun desain program kerja kelembagaan dengan perspektif isu-isu kekinian yang lebih relevan dengan kondisi demokrasi sekarang ini.

Sementara itu, Ina Kartika, Ketua DPRD Sulsel dan Kadir Halid, politisi Golkar mengapresiasi kinerja KOPEL, hanya saja ungkapnya, proses pemantauan di DPRD juga cenderung menurun dan tidak ada lagi program pelatihan bagi anggota DPRD.

Dia berharap, agar kedepan sinergitas dan relasi perlu diperkuat kembali di tengah kondisi kinerja DPRD yang menurun. Dari masukan-masukan dari para narasumber, KOPEL akan merumuskan rencana kerja baik secara nasional maupun program di daerah. (ZAR)