Calon Guru SD dan Harapannya Kepada Supervisor Pendidikan

Oleh: Sudarto
(Dosen Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Makassar)

Supervisi pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Dengan supervisi yang optimal, proses pembelajaran di kelas dapat diperbaiki secara sistemik sehingga kualitas pendidikan semakin meningkat. Meski demikian, realita di sejumlah sekolah, termasuk di Sulawesi Selatan, menunjukkan bahwa fungsi supervisi belum berjalan maksimal. Banyak guru yang mengajar tanpa persiapan matang dan supervisi yang kurang mendukung pengembangan kompetensi mereka secara menyeluruh.

Permasalahan seperti kurangnya perencanaan pembelajaran, minimnya dokumen pendukung seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), serta terbatasnya kemampuan guru dalam membina karakter siswa menandakan perlunya pembenahan dalam sistem supervisi pendidikan. Bahkan di beberapa sekolah, supervisor atau pengawas lebih banyak mencari kesalahan guru daripada memberikan solusi peningkatan. Kondisi ini jika dibiarkan, berisiko menghambat kemajuan kualitas pendidikan nasional.

Kemudian dilakukan penelitian terkait permasalahan ini pada bulan Agustus 2025 melibatkan mahasiswa angkatan 2023 Kelas 33E Program Studi PGSD FIP UNM Kampus VI Bone yang berjumlah 26 orang. Penelitian bertujuan mengetahui sejauh mana pandangan calon guru SD mengenai bagaimana seharusnya peran supervisor pendidikan di masa mendatang. Ini penting agar mahasiswa sebagai calon guru, calon kepala sekolah, dan calon pengawas memperoleh bekal wawasan dari awal mengenai peran penting supervisi dalam memajukan pendidikan.

Kebaruan hasil penelitian ini adalah identifikasi secara sistematik dan menyeluruh peran-peran supervisor pendidikan menurut perspektif mahasiswa calon guru SD yang merupakan generasi penerus tenaga pendidik. Penelitian ini menunjukkan bahwa peran supervisor yang ideal di masa depan tidak hanya sebagai pengawas, tetapi juga sebagai pembina, motivator, fasilitator, pembimbing, pemimpin, evaluator, dan mentor. Dengan kata lain, supervisor diharapkan mampu menjalankan fungsi yang lebih komprehensif dan futuristik, mampu memotivasi dan membimbing guru agar pembelajaran berlangsung efektif serta pembelajaran itu mendukung pengembangan karakter siswa.

Pada penelitian ini dari 26 orang responden, sekitar 27% calon guru berharap supervisor menjadi pembina, 19% menginginkan supervisor berperan sebagai motivator dan pembimbing, serta 15% berharap supervisor menjadi panutan dan pengawas yang efektif. Peran lain seperti pemimpin, pengarah, evaluator, dan soluter juga diapresiasi sebagai bagian penting dari fungsi supervisi yang menyeluruh dan inovatif.

Temuan ini relevan dan melengkapi literatur supervisi pendidikan sebelumnya yang masih melihat supervisor dengan fungsi terbatas. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya model supervisi baru yang adaptif terhadap tantangan pendidikan modern dan mampu membangun profesionalisme guru secara berkelanjutan melalui pendekatan pembinaan dan pemberdayaan yang lebih humanis.

Melalui penelitian ini, diharapkan para stakeholder pendidikan dapat memperbaharui sistem supervisi ke arah yang lebih progresif dan berpihak pada pengembangan kualitas pembelajaran di sekolah, sehingga pendidikan Indonesia dapat mencapai standar mutu global yang lebih tinggi. (*)

 

*Semua isi artikel menjadi tanggungjawab penulis