hari jadi
Ragam

Cara Jitu Bhabinkamtibmas Menekan Angka Kriminalitas


  Senin, 10 Oktober 2022 2:03 pm

Bhabinkamtibmas Sinjai Timur, Aiptu Haji Ahmad Patawari (kiri) bersama rekannya Andi Asrul, dan Kapolsek Sinjai Timur, AKP Andi Armadana (ujung kanan) saat di Mapolsek. (foto: zainal/sinjaiinfo)

Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat adalah tugas mulia. Juga menjadi tempat belajar memanusiakan manusia.

KECAMATAN Sinjai Timur adalah pintu masuk ke Kecamatan Sinjai Utara, ibu kota Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan. Urusan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat di wilayah hukum Sinjai Timur dikendalikan dari Desa Panaikang, di mana Markas Kepolisian Sektor (mapolsek) Sinjai Timur berdiri.

Polsek Sinjai Timur dipimpin oleh Kapolsek, AKP Andi Armadana. Sebelum menjadi orang nomor satu di Polsek Sinjai Timur, Armadana menjabat Wakil Kapolsek Tanete Riattang, Kabupaten Bone. Kapolsek humanis ini sedang menikmati Jagung rebus di ruang pelayanan saat penulis tiba, Kamis siang, 6 Oktober 2022. Di samping kanan Kapolsek ada Aiptu Haji Ahmad Patawari, dan Aiptu Andi Asrul. Keduanya memiliki jabatan dan tugas yang berbeda. Khusus Aiptu Haji Ahmad Patawari, ia adalah Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat atau Bhabinkamtibmas.

Baru menjelang usia dua tahun Ahmad Patawari menjadi Bhabinkamtibmas di Polsek Sinjai Timur. Meski demikian telah banyak hikmah hidup yang didapatkan pria kelahiran Makassar, 7 Juli 1969 ini, diantaranya bisa mengenal bermacam karakter masyarakat, bagaimana meningkatkan jalinan silaturahmi, hingga ia bisa belajar memanusiakan manusia.

Apa yang didapatkan ini belum pernah dirasakan sebelumnya sejak ia meniti karir menjadi anggota Polri. Haji Ahmad, begitu ia disapa, mengawali karir kepolisiannya tahun 1993 di Polres Sinjai. Kemudian dimutasi ke Polres Gowa, Toraja Utara, hingga kembali bertugas di wilayah Polres Sinjai dengan jabatan sebagai Bhabinkamtibmas Polsek Sinjai Timur.

“Saya pernah bertugas di unit Sabhara, Lantas, di Reskrim sebagai Kanit Buser, serta Intelkam. Kemudian di Polsek Sinjai Timur sebagai Bhabinkamtibmas. Pada posisi sekarang inilah saya merasakan betul hikmahnya menjadi Bhabinkamtibmas karena bisa mengenal bermacam karakter masyarakat, bagaimana menjalin silaturahmi, hingga belajar memanusiakan manusia atau saling harga menghargai,” tutur Haji Ahmad Patawari.

Beruntung sebelum bertugas sebagai Bhabinkamtibmas, Aiptu Haji Ahmad Patawari sudah memiliki modal sosial. Suami dari Hj. Evy Wahyuni ini telah mendedikasikan dirinya untuk umat. Ia telah 20 tahun menjadi pengurus Masjid Agung Nujumul Ittihad. Salah satu masjid terbesar di Kabupaten Sinjai. Jadi, ketika harus dihadapkan pada persoalan konflik sosial di masyarakat, maka tak susah bagi dirinya menerapkan pendekatan keagamaan untuk menyelesaikan dan menengahi persoalan tersebut.

“Kalau kasus di Kecamatan Sinjai Timur itu umumnya pencurian, penganiayaan, dan pengancaman. Khusus di wilayah saya, karena saya punya satu wilayah pantauan di Kelurahan Samataring, dan dua Desa binaan di Desa Saukang dan Desa Tongke-tongke, umumnya kasusnya seperti itu dan rata-rata kami selesaikan melalui jalur mediasi. Ada juga baru-baru kami mediasi, yakni kasus dugaan penggelapan perahu. Kasus ini pun bisa selesai secara damai setelah saya pertemukan kedua pihak,” urai Ayah dari Hj. Sartika Ahmad dan Bripda Ardiansyah Ahmad.

Selama menjalankan tugasnya sebagai Bhabinkamtibmas, Haji Ahmad nyaris tak punya waktu untuk istirahat. Jika warga di daerah binaannya menelepon karena ada konflik sosial, maka terkadang bukan jam kantor harus ke lokasi. “Tentu ketika berkomunikasi ke warga saya harus banyak mengajak ke kebaikan. Menegakkan amar maruf nahi mungkar. Semua dilakukan secara persuasif,” terangnya.

Kecamatan Sinjai Timur termasuk wilayah yang cukup kondusif dari sisi keamanan dan ketertiban. Padahal dibanyak daerah yang berbatasan dengan ibu kota kabupaten/kota, tingkat kriminalitasnya cukup tinggi. Berdasarkan data di Mapolsek Sinjai Timur, daerah berpenduduk 35.491 jiwa tidak memiliki angka signifikan pada aspek kriminalitas. Pada 2021, Unit Reskrim Polsek Sinjai Timur hanya memroses tujuh laporan, yakni kasus pencurian 4 laporan, penganiayaan 2 laporan, serta pencemaran nama baik 1 laporan. Kemudian tahun ini, hingga bulan September 2022, Polsek baru memroses 3 laporan kasus pencurian.

Patroli Dakwah

Pendekatan keagamaan yang dilakukan Bhabinkamtibmas Aiptu Haji Ahmad Patawari ketika berbaur dengan warga di daerah binaannya, mendapatkan apresiasi dari Kapolsek Sinjai Timur, AKP Andi Armadana. Pendekatan dari aspek religi ungkapnya, mampu menekan angka kriminalitas di wilayah kerjanya.

“Bahkan saya sempat berdiskusi dengan pak Haji Ahmad dan rekan-rekan Bhabinkamtibmas lainnya untuk meluaskan ‘Patroli Dakwah’. Ini kegiatan tambahan tapi baru rencana akan dilakukan. Misalnya pada hari Jumat, sebelum dilaksanakan Salat Jumat kita mungkin lakukan patroli dakwah bagi masyarakat yang karena kesibukannya sehingga mereka lupa. Supaya mereka tepat waktu datang ke masjid untuk salat berjamaah maka kami akan patroli dakwah,” beber perwira tiga balok ini.

Meski belum dilakukan patroli dakwah menjelang Salat Jumat, namun ia akan melanjutkan program itu jika warga merespon positif.

Kepala Desa Tongke-tongke, Sirajuddin turut memberi apresiasi kepada Aiptu Haji Ahmad Patawari. Selama bertugas di wilayahnya, Haji Ahmad sangat membantu tugasnya sebagai kepala desa utamanya dalam menciptakan suasana yang kondusif. Desa Tongke-tongke jelasnya, adalah Desa yang berada di pesisir laut. Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan.

Di Desa ini pula terdapat Hutan Mangrove Tongke-tongke yang merupakan destinasi wisata unggulan di Kabupaten Sinjai. Setiap akhir pekan Hutan Mangrove Tongke-tongke selalu padat pengunjung. Kondisi padat pengunjung inilah kerap dimanfaatkan Haji Ahmad untuk berdakwah, beber Kepala Desa Tongke-tongke.

“Menyampaikan pesan-pesan Kamtibmas di masjid sudah biasa dilakukan pak Haji Ahmad sebagai Bhabinkamtibmas. Namun yang saya apresiasi adalah inovasinya dengan mendatangkan penceramah di Hutan Mangrove Tongke-tongke. Beberapa kali saya lihat beliau di sana (hutan mangrove) bersama ustaz memberikan pesan-pesan moral kepada para pengunjung,” jelasnya.

“Saya memang kadang membawa teman saya penceramah untuk memberikan pesan-pesan moral kepada para pengunjung wisata,” tambah Aiptu Haji Ahmad Patawari, disela-sela kesibukannya menghadiri undangan Musrenbang dari Kepala Desa Tongke-tongke. Pesan-pesan moral yang ia maksud antara lain bagaimana menjalin silaturahmi serta menjaga lingkungan di Hutan Mangrove.

Peran Penting Bhabinkamtibmas

Slogan Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diubah menjadi Presisi. Presisi merupakan akronim dari prediktif, responsibilitas dan transparansi berkeadilan. Presisi ini menekankan anggota Polri agar mampu melaksanakan tugasnya secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan, bertanggung jawab, serta berkeadilan. Konsep Presisi diharapkan tidak hanya sekadar menjadi jargon namun juga benar-benar diterapkan dalam bertugas.

Konsep presisi ini juga mengukuhkan pentingnya peran Polri sebagai alat negara yang berperan dalam pemeliharaan Kamtibmas, penegakan hukum, sekaligus mengayomi dan melayani masyarakat. Peran Polri ini diejawantahkan melalui 16 program prioritas Kapolri, satu diantaranya adalah di poin 5 ‘Pemantapan Kinerja Pemeliharaan Kamtibmas’. Peran ini diemban oleh Bhabinkamtibmas atau Bhayangkara Pembina Kamtibmas.

Fungsi Bhabinkamtibmas berdasarkan Pasal 26 Peraturan Kapolri No. 3 Tahun 2015 diantaranya melaksanakan kunjungan kepada masyarakat untuk mendengarkan keluhan warga masyarakat tentang permasalahan Kamtibmas dan memberikan penjelasan serta penyelesaiannya, juga memelihara hubungan silaturahmi. Fungsi lainnya adalah membimbing dan menyuluh di bidang hukum dan Kamtibmas untuk meningkatkan kesadaran hukum dan Kamtibmas dengan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.

“Di Kabupaten Sinjai ada 37 orang Bhabinkamtibmas. Tersebar di Sembilan kecamatan. Di Kecamatan Sinjai Timur ada Empat Bhabinkamtibmas terbagi di Satu kelurahan dan 12 Desa. Peran mereka ini sangat penting, mengingat Bhabinkamtibmas merupakan garda terdepan kepolisian yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam menciptakan situasi keamanan dan ketertiban di masyarakat,” beber Kepala Satuan Pembinaan Masyarakat (Kasat Binmas) Polres Sinjai, AKP Fatahuddin.

Peran penting lain Bhabinkamtibmas berdasarkan fungsinya, kata AKP Fatahuddin adalah memberikan pelayanan kepolisian kepada masyarakat yang memerlukan, menggerakkan kegiatan masyarakat yang bersifat positif, mengkoordinasikan upaya pembinaan Kamtibmas dengan perangkat desa/kelurahan dan pihak-pihak terkait lainnya, serta melaksanakan konsultasi, mediasi, negosiasi, fasilitasi, motivasi kepada masyarakat dalam Harkamtibmas dan pemecahan masalah kejahatan dan sosial.

“Ada banyak cara yang dilakukan Bhabinkamtibmas dalam menjalankan fungsinya, dan satu yang patut diapresiasi adalah cara yang dilakukan Bhabinkamtibmas Aiptu Haji Ahmad Patawari melalui patroli dakwah-nya atau pendekatan keagamaan,” terang AKP Fatahuddin, yang sebelumnya bertugas sebagai Kasubag Humas Polres Sinjai.

Tantangan yang dihadapi Bhabinkamtibmas semakin berat seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perlu bagi seorang Bhabinkamtibmas meningkatkan kompetensi diri, terutama kemampuan deteksi dini terhadap potensi kerawanan di masyarakat. Yang juga tak kalah pentingnya adalah kemampuan membangun komunikasi interpersonal sehingga Bhabinkamtibmas menjadi sosok yang responsif dan humanis. (zainal abidin)

caleg

Berita Pilihan

Makassar Satu Kabar Muna Satu Kabar Satu Kabar
To Top