Dibuka Asisten II, 40 Peserta Ikuti Pelatihan Desa Wisata

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Sinjai, A. Ilham Abubakar, membacakan sambutan pada pembukaan Pelatihan Desa Wisata, Kamis (6/7) pagi. (dok/humas kominfo)
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Sinjai, A. Ilham Abubakar, membacakan sambutan pada pembukaan Pelatihan Desa Wisata, Kamis (6/7) pagi. (dok/humas kominfo)

Sinjai.Info, Sinjai Utara, – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (disparbud) Kabupaten Sinjai menyelenggarakan pelatihan bagi pengelola desa wisata di Kabupaten Sinjai. Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari di Gedung Pertemuan Sinjai.

Hari pertama pelatihan dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Sinjai, A. Ilham Abubakar, Kamis (6/7/2023) pagi, sekaligus membuka kegiatan ini.

Kadisparbud Sinjai, Tamzil Binawan menuturkan, pelatihan tersebut dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kompetensi agar profesional dan berkualitas dalam mengelola Desa Wisata.

Kegiatan ini diikuti sedikitnya 40 peserta yang merupakan perwakilan dari 20 Desa Wisata yang telah dibentuk sebelumnya oleh Disparbud Sinjai.

“Tujuannya meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kompetensi dalam pengembangan desa wisata agar lebih profesional dan berkualitas. Jadi nanti hari terakhir yakni 8 Juli kita akan laksanakan di Desa Barania, Sinjai Barat,” pungkasnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdakab Sinjai, A. Ilham Abubakar, saat sambutan menegaskan pentingnya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar pengelola desa wisata mampu mengetahui dan memahami pengetahuan dasar tentang kepariwisataan serta pentingnya Sapta Pesona dalam mewujudkan masyarakat sadar wisata.

“Yang paling penting mampu memberikan pelayanan kepada wisatawan memberi peluang dan peran yang sebesar-besarnya kepada masyarakat dalam membangun kepariwisataan melalui desa wisata,” ucapnya.

Menurut Ilham, kehadiran desa wisata memiliki peran sentral dalam mendorong sektor perekonomian masyarakat setempat. Dengan demikian akan menciptakan lapangan kerja, dan dampaknya akan mengurangi pengangguran.

Hal itu dapat terwujud jika pengelola desa dapat menghimpun seluruh potensi yang ada. Tidak hanya menyajikan keindahan alam, panorama, adat dan budaya misalnya, kata dia, akan tetapi juga harus sejalan dan seiring dengan pengembangan potensi lainnya seperti dari segi UMKM, akomodasi, rumah makan dan lainnya.

Olehnya itu, Ilham berharap pelatihan pengelola desa wisata menjadi multiplayer efek terhadap pengembangan desa wisata ekonomi yang lain, peningkatan pendapatan masyarakat dan mengurangi pengangguran betul-betul bisa terwujud.

“Pengembangan desa wisata tidak bisa bergerak sendiri tapi menghimpun komponen yang ada, bagaimana agar konsep desa wisata kita berkembang. Kalau konsep desa wisata ini terwujud akan membuka banyak lapangan kerja dari berbagai bidang,” ujarnya.

Hadir sebagai narasumber pada pelatihan ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sinjai Dr. Yuhadi Samad, Dra. Margaretha dari Poltekpar Makassar, serta Ketua Umum Asosiasi Desa Wisata Indonesia, Andi Yuwono.

(adv)