Dinkes Bantah Ada Wabah DBD, Kabid P2P: Hanya Demam Dengue

Foto: Pasien dan keluarga pasien saat berada di depan salah satu unit layanan di PKM Balangnipa. (ZAR/sinjaiinfo)

Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, Akhirani Sattar membantah jika terjadi kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang pasiennya dirawat di Puskesmas Balangnipa.

Pasien anak yang ditangani oleh Puskesmas Balangnipa bukan DBD ungkapnya, tapi hanya mengalami Demam Dengue atau DD.

“Sesuai dengan yang dilaporkan, 3 kasus DD, tidak ada DBD. 1 masih sementara dirawat dan 2 sudah pulang. Jadi hanya Demam Dengue, bukan DBD,” beber Kabid P2P Dinkes Sinjai.

Lanjut Akhirani, DBD dengan DD berbeda meski sama-sama disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Pasien DD kalau tidak ditangani cepat akan menjadi DBD, karena adanya perdarahan.

“Beda DBD dengan DD. DD lebih ringan di bandingkan DBD. Tapi DD bisa menjadi DBD. Kalau DD tidak ada perdarahan, kalau DBD sudah ada perdarahan karena trombosit menurun dan hematokrit meningkat,” terangnya.

Bantahan senada diperjelas oleh Kepala Puskesmas Balangnipa, Mustamin. Ia menyebutkan bahwa pihaknya hingga saat ini tidak menangani pasien DBD, tapi hanya pasien DD.

Saat ini sudah memasuki musim penghujan. Nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi perantara wabah DD dan DBD ini bisa berkembang biak di wadah-wadah yang menampung air dan jarang dibersihkan. (ZAR)