Eksotisme Pulau Kanalo Sinjai

Laporan: Zainal Abidin Ridwan

Tulisan ini hanya melanjutkan pembahasan saya sebelumnya tentang terusan Pulau Sembilan. Ternyata mengupas tuntas potensi wisata di Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, tidak akan cukup hanya dengan satu halaman tulisan. Begitupula untuk “menjamahnya”, sehari-dua hari adalah waktu yang terlalu singkat.

*********

Karena jumlahnya ada Sembilan, sesuai dengan nama kecamatannya: Pulau Sembilan, maka untuk mengenal eksotisme yang dimiliki Pulau Sembilan, maka lebih bagus mengupasnya satu persatu. Kita mulai dari Pulau Kanalo, Pulau yang berada paling ujung dan berbatasan dengan garis pantai kabupaten Bone.

Ketika anda membuka peta google atau Google Maps lalu mencari Pulau Sembilan, Sinjai, maka anda akan melihat dua pulau kecil yang terhubung dengan jembatan. Kedua pulau yang terhubung dengan jembatan kayu ini adalah Kanalo I dan Kanalo II. Jembatan kayu dengan panjang sekira 500 meter ini adalah satu sisi menarik dari Pulau ini.

Jembatan yang berdiri kokoh dan membelah lautan ini dirasakan betul manfaatnya oleh warga setempat. Keberadaannya membuat akses orang dan barang semakin mudah dan cepat. Padahal sebelum adanya jembatan, mereka harus mencari perahu untuk menyeberang.

Saat mentari pagi datang menyapa, ataukah saat matahari kembali ke peraduan, maka jembatan ini menjadi tempat yang wajib ditongkrongi. Membawa kamera adalah hal wajib yang harus anda lakukan. Sayang, kalau indahnya sunrise dan sunset di tempat ini tidak diabadikan. Selain itu, jembatan Pulau Kanalo juga kerap dimanfaatkan anak-anak setempat untuk terjun bebas ke laut lepas. Mereka bermain-main dengan beningnya air, sembari mengayuh sampan yang saban hari mereka sulap menjadi mainan.

Bila anda menyambangi Pulau Kanalo I, maka sempatkanlah menyisir pantai yang ada pada sisi belakang Pulau. Warga setempat menyebutnya Boko’ alias bagian belakang. Lokasinya hanya berjarak sekira 100 meter dari lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Pulau Kanalo I. Meski garis pantainya pendek, namun kita akan dimanjakan dengan kondisi pantainya yang masih alami, pasirnya yang putih dan air lautnya yang biru bening. Dibagian belakang pulau ini juga terdapat jembatan yang menjorok ke laut dan berfungsi sebagai tambatan perahu. Tempatnya masih sangat alami.

Untuk sekadar berenang, maka saya berani merekomendasikan Pulau Kanalo I dan Kanalo II. Airnya yang biru bening dan garis pantainya yang bersih dan ramah bagi pelancong menjadi alasan. Namun saya tidak menganjurkan kedua Pulau ini untuk anda yang suka menyelam, karena disekitar pulau ini akan sulit menemukan terumbu karang yang selalu menjadi alasan dan tujuan para penyelam: mengabadikan keindahan terumbu karang.

IMG_0928
Air yang tenang dan pasirnya yang putih membuat Pulau Kanalo I menjadi target kunjungan para wisatawan (foto: ZAR)