Hadapi P1 Adipura, Asobsi Sarankan Alat Peraga di Pohon Dicabut

Di sekitar Tugu Sinjai Bersatu dipenuhi alat peraga, yang memberi kesan semrawut di titik nol Kabupaten Sinjai. Foto direkam pada Senin (6/11/2017)
Di sekitar Tugu Sinjai Bersatu dipenuhi alat peraga, yang memberi kesan semrawut di titik nol Kabupaten Sinjai. Foto direkam pada Senin (6/11/2017)

Sinjai.Info, Sinjai Utara,— Pemantauan Tahap Pertama (P1) Adipura dijadwalkan berlangsung bulan November 2017 di Sinjai. Sejumlah persiapan telah jauh hari dilaksanakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Sinjai.

Menurut Sekretaris DLHK Sinjai, Andi Ikbal yang ditemui baru-baru ini, pihaknya mengaku sudah siap menghadapi P1. “Jadwal P1 sudah kami terima, dan kami sudah siap menghadapi proses penilaian,” katanya.

Hanya saja untuk mendapatkan poin yang lebih baik, Pemda Sinjai tampaknya akan menemui kendala. Salah satunya area perkotaan yang masih dijejali dengan ribuan alat peraga Bakal Calon Gubernur, dan Bakal Calon Bupati. Alat peraga berbagai ukuran tersebut tersebar di beberapa titik, termasuk dipakui di pohon-pohon.

Menurut Ketua Asosiasi Bank Sampah (Asobsi) Indonesia, Saharuddin Ridwan, penilaian Piala Adipura tidak hanya dinilai dari aspek penghijauan dan kebersihan saja. Aspek pengelolaan iklim yang baik, penanggulangan pencemaran udara, air, tanah, dan penilaian terhadap kota yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berbasis pengelolaan lingkungan hidup, juga menjadi penilaian utama ungkap Saharuddin Ridwan yang juga Ketua Yayasan Peduli Negeri (YPN) dan pernah menjadi tim penilai Adipura di Provinsi Jawa Timur.

“Kalau Kabupaten Sinjai ingin poinnya pada P1 tinggi, maka mau tidak mau semua alat peraga yang merusak pohon alias dipaku dipohon harus dicopot. Demikian pula alat peraga yang memenuhi ruang publik di kota Sinjai,” saran Alumni SMA 277 Sinjai ini. (ZAR)