Sinjai.Info, Sinjai Timur,– Nelayan dari Desa Tongke-tongke yang menjadi korban cuaca ekstrem akhirnya tiba di Sinjai, Kamis (29/4/2021) pagi di Pelabuhan Maroanging, Desa Tongke-tongke, Kecamatan Sinjai Timur.
Salah seorang korban membenarkan bahwa tiga kapal nelayan dari Tongke-tongke mengalami kecelakaan akibat dihantam ombak setinggi 10 meter, di Perairan Kabupaten Sabu Raijua, NTT.
Ditemui Sinjai Info, salah satu awak kapal yang selamat, Ambo Tuo yang juga Kapten Kapal Motor (KM) Bulukamase menjelaskan bahwa sebelumnya mereka mendapat informasi bahwa cuaca buruk melanda NTT dan sekitarnya. Kemudian mereka memutuskan kembali ke daratan untuk mengantispasi cuaca buruk.
“Namun tak lama angin dari barat daya berbalik, tiba-tiba langsung datang ombak setinggi sekira sepuluh meter datang dari arah Utara. Ketiga kapal kami saat itu langsung dihantam ombak besar,” ungkapnya mengenang peristiwa yang terjadi pada 5 April 2021 tersebut.
Lanjut Ambo Tuo, KM Bulukamase 05, dan KM Cahaya Rezki berhasil selamat dari musibah tersebut. Namun KM Brasil 77 hancur dan awaknya belum ditemukan. “Kapal Brazil 77 yang dinahkodai oleh Amiruddin dan kedua anggotanya, yakni Saiful dan Majid pada saat itu tidak kelihatan mungkin kapalnya hanyut dan hancur diseret ombak,” tambahnya dengan raut muka sedih.
Sementara itu Kepala Desa Tongke-tongke, Sirajuddin menyampaikan ungkapan rasa terima kasihnya kepada Pemerintah Kabupaten Sabu Raijua, NTT karena telah membantu masyarakatnya selama di sana, mulai dari proses pencarian hingga pemulangan korban.
“Alhamdulillah kami tiba setelah melalui pemulangan yang cukup panjang prosesnya.
Berbicara mengenai bantuan Kabupaten Sabu, Alhamdulillah mayarakat dan pemerintahnya cukup ramah dalam memfasilitasi kami selama di sana. Bahkan pemerintah kabupaten atas nama Bupati Sabu melepaskan kami dari Pulau Sabu ke Sinjai,” ungkap Sirajuddin yang langsung ke Nusa Tenggara Timur (NTT) menjemput warganya.
Kades Tongke-tongke juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Sinjai bisa memperhatikan masyarakatnya yang terkena bencana. “Saudara kita yang kena bencana kemarin bisa kita taksir kerugiannya masing-masing KM Cahaya Rezki Jaya berkisar 70 Juta, KM Bulu Kamase sekira 100 Juta, dan KM Brasil 77 berkisar 200an juta, terlebih kapal tersebut hancur serta awak kapalnya belum di temukan hingga saat ini,” tandas Sirajuddin.
(Awal)