Ini Kata Wakil Bupati di Acara Mappogau Hanua Bongkong

Wakil Bupati Sinjai, Hj. A. Kartini Ottong (tengah-jilbab kuning) hadir pada acara Mappogau Hanua di lingkungan Bongkong, Kelurahan Samaenre, Kecamatan Sinjai Tengah, Senin (04/11) pagi. (foto: doc humas)
Wakil Bupati Sinjai, Hj. A. Kartini Ottong (tengah-jilbab kuning) hadir pada acara Mappogau Hanua di lingkungan Bongkong, Kelurahan Samaenre, Kecamatan Sinjai Tengah, Senin (04/11) pagi. (foto: doc humas)

Sinjai.Info, Sinjai Tengah,– Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sinjai, Andi Mandasini mengajak semua pihak ikut mempromosikan potensi wisata yang ada di Kabupaten Sinjai.

Sinjai ungkapnya, kaya akan obyek daya tarik wisata. Salah satunya wisata budaya di Bongkong, Sinjai Tengah yang rutin dilaksanakan.

Mappogau Hanua hari ini dilaksanakan secara bergiliran di tiga tempat, yakni di Bole Desa Saohiring, di Caile Desa Kanrung, serta di Bongkong Kelurahan Samaenre. Ini untuk melestarikan tradisi dan mempromosikan wisata budaya di Sinjai,” jelasnya saat menyampaikan laporan.

Wakil Bupati Sinjai, Hj. A. Kartini Ottong yang juga hadir mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu wujud kepedulian masyarakat terhadap upaya pelestarian kebudayan dan kearifan lokal.

Ia melanjutkan, Pesta Adat Mappogau Hanua ini merupakan even budaya yang terselenggara tiap tahunnya, dan dilaksanakan secara bergiliran dan sebagai rasa syukur masyarakat terhadap hasil pertanian dan perkebunan.

Wakil Bupati berharap Mappogau Hanua bisa meningkatkan solidaritas dan kebersamaan antar masyarakat, dan paling utama mendukung upaya peningkatan jumlah pengunjung wisatawan di Kabupaten Sinjai ini.

Sebelum acara inti dimulai, budayawan Sinjai, Muhannis membacakan sejarah Bongkong. Ia menjelaskan bahwa dalam lontara Mula Timpakke Tana, hanya tiga wilayah di Sinjai yang disebut sebelum terbentuknya kerajaan
Tondong dan Bulo-bulo, yakni Tapillasa, Bulu Sapiri dan Bongkong.

“Ini menandakan bahwa sesungguhnya, sebagai sebuah wilayah adat, Bongkong lebih tua dibanding Tondong dan
Bulo-bulo. Walaupun harus diakui bahwa sebagai sebuah kerajaan justeru Tondong dan Bulo-bulo tentu lebih tua termasuk Manimpahoi,” jelas Muhannis, dalam makalahnya.

(ZAR)