Kasek Smantos Bantah Tolak Siswa Berstatus Napi IKut UN

Source foto: satubanten

Sinjai Timur, Sinjai.info– Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dijadwalkan berlangsung pada Senin (10/4/2017). Semua siswa SMA saat ini bersiap untuk mengikuti UN. Namun tidak bagi RZ, siswa SMA Negeri 1 Sinjai Timur (Smantos) yang saat ini menjadi warga binaan Lembaga Pemasyarakatan/Rutan Kelas IIB Sinjai.

RZ yang ditahan karena kasus pencurian harus bersabar karena tidak dapat diikutkan UN tahun ini. kabarnya RZ ditolak oleh pihak sekolah untuk ikut UN. Menurut Kepala Rutan Kelas IIB Sinjai, Akbar Amnur, pihaknya memang saat ini tengah mengupayakan komunikasi dengan pihak sekolah.

“Tapi saya harap teman-teman wartawan juga melakukan konfirmasi terkait adanya kabar penolakan oleh pihak sekolah. Saya juga akan melakukan komunikasi ke kepala sekolah terkait hal ini.” kata Akbar Amnur melalui pesan singkat, Kamis (6/4/2017).

Sinjai Info yang mengonfirmasi kabar ini ke Kepala SMA Negeri 1 Sinjai Timur, Juanda membenarkan bahwa RZ adalah siswanya. Namun ia membantah bahwa pihak sekolah menolak RZ untuk ikut UN dengan alasan yang bersangkutan adalah tahanan.
Menurut Juanda, RZ tidak dapat ikut ujian karena adanya aturan yang mewajibkan siswa yang ikut UN telah menyelesaikan semua pelajaran hingga 6 semester.

“RZ ditahan pada Desember 2016. Saat itu kami tawarkan ke keluarganya agar RZ dapat mengikuti pelajaran pada semester 6 karena sudah mau ujian. Namun saat itu tidak ada keluarganya yang mau menjadi jaminan agar RZ tetap dalam pengawasan dan tidak melarikan diri. Akhirnya anak tersebut tidak mengikuti seluruh proses pembelajaran pada semester 6,” jelas Kasek SMAN 1 Sinjai Timur kepada Sinjai Info via telepon, Jumat (7/4/2017).

RZ yang tidak memiliki nilai selama semester 6 kata Juanda, membuat pihaknya tidak mampu berbuat apa-apa dan harus menerapkan aturan, terlebih SMAN 1 Sinjai Timur katanya adalah sekolah rujukan nasional.

“Tapi kami sudah sampaikan ke keluarganya agar RZ dapat diikutkan pada Paket C di bulan Oktober ini. Kami juga tidak mencoret namanya dari daftar siswa dengan harapan ia masih bisa mengulang di sekolah ini. Kami tetap terbuka demi masa depan RZ.” pungkas Juanda. (ZAR)