Kementerian Sosial Siapkan Lumbung di Sinjai untuk Kesiapsiagaan Bencana

Sekjen Kemensos RI memperlihatkan kepada Pj. Bupati Sinjai serta Dandim Sinjai peta sebaran KSB dan lumbung sosial di Sinjai untuk kesiapsiagaan bencana. (ZAR/sinjaiinfo)
Sekjen Kemensos RI memperlihatkan kepada Pj. Bupati Sinjai serta Dandim Sinjai peta sebaran KSB dan lumbung sosial di Sinjai untuk kesiapsiagaan bencana. (ZAR/sinjaiinfo)

Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Setelah Presiden RI Joko Widodo yang berkunjung ke Kabupaten Sinjai, kini giliran Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Sosial RI, Dr. Robben Rico, yang hadir mencanangkan Kampung Siaga Bencana (KSB).

Sekjen Kemensos RI yang juga Pelaksana Tugas Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI ini mencanangkan KSB di alun-alun Sinjai Bersatu, Sabtu (6/7/2024) pagi. Ia hadir didampingi Plt. Kadis Sosial Pemprov Sulsel, Malik Faisal.

Kepada wartawan usai pelaksanaan simulasi penanganan bencana oleh relawan KSB, Sekjen Kemensos mengatakan pihaknya sudah berkolaborasi dengan Pemkab Sinjai melalui Pj. Bupati untuk menyiapkan, mengantisipasi, dan memitigasi bencana.

“Dari kolaborasi yang terjalin, yang paling penting adalah pembentukan Kampung Siaga Bencana,” terang Dr. Robben Rico didampingi Pj. Bupati Sinjai, T.R. Fahsul Falah.

Fungsi KSB lanjutnya, untuk menyiapkan warga desa sebagai pihak paling pertama yang siap menghadapi ancaman bencana alam maupun bencana sosial.

“Terlebih jarak Sinjai dari ibukota Provinsi Sulawesi Selatan cukup jauh. Butuh empat jam kesini. Jadi kalau ada KSB dan lumbung sosial maka penanganan bencana dan penyaluran bantuan bisa lebih cepat,” tandasnya.

Lumbung sosial yang dimaksud Sekjen Kemensos adalah bangunan yang menjadi tempat penyimpanan dan persediaan barang-barang kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

Penanganan Kemiskinan

Sekjen Kemensos juga menanggapi pertanyaan wartawan terkait penanganan kemiskinan ekstrem oleh pihak Kemensos, untuk menekan angka kemiskinan di Indonesia termasuk Kabupaten Sinjai.

Menurut pria kelahiran Madiun, 13 September 1980 ini, kementerian sosial melakukan konsep pemberdayaan untuk penanganan kemiskinan. Di Kabupaten Sinjai juga bisa dilakukan, dan ia meminta Pemkab Sinjai membuat proposal jenis bantuan apa yang cocok.

“Contoh di kami ya, ada program PENA atau Pahlawan Ekonomi Nusantara, di mana kami akan bantu tidak dalam bentuk uang tapi modalnya untuk beli barang yang akan dipakai berwirausaha. Kami punya pendampingnya di sini yang akan mengedukasi literasi keuangannya,” jelas Robben, sembari menunjuk pendamping PENA dari Kabupaten Sinjai yang mengenakan rompi merah.

Disela-sela pencanangan Kampung Siaga Bencana, Sekjen Kemensos turut menyerahkan bantuan untuk Kabupaten Sinjai yang nilainya semilyar lebih. Bantuan tersebut yakni Bufferstock kesiapsiagaan dan penanganan bencana Dinas Sosial Sinjai senilai Rp.945.390.000.

Kemudian bantuan peralatan penanggulangan bencana untuk Dinas Sosial Sinjai senilai Rp.199.570.000. peralatan ini berupa perahu karet 2 unit.

Sementara untuk kampung siaga bencana di Sinjai Selatan dan Sinjai Borong, masing- masing mendapat bantuan Bufferstock senilai Rp.169.997.205.

Pencanangan Kampung Siaga Bencana oleh Sekjen Kemensos juga ditandai dengan pengukuhan 120 orang relawan Kampung Siaga Bencana dari dua kecamatan, yakni Kecamatan Sinjai Selatan dan Sinjai Borong. Pengukuhan dilakukan Pj. Bupati Sinjai T.R. Fahsul Falah.

Kegiatan Sekjen Kemensos RI di Sinjai turut dihadiri Plt. Kadis Sosial Sulsel Malik Faisal, Kadis Sosial se-Sulsel, pengurus Tagana se-Sulsel, Sekda Sinjai A. Jefrianto Asapa, Asisten III Pemkab Sinjai, serta Kadis Sosial Sinjai A. Muh. Idnan dan beberapa pimpinan perangkat daerah. (ZAR)