Kerajinan Bambu dari Panaikang Sinjai Tembus Pasar Kalimantan

Kabag Ekonomi dan SDA Setdakab Sinjai, Andi Mandasini saat melihat beberapa miniatur berbahan dasar bambu yang dibuat Syamsuddin, warga Dusun Maccini, Desa Panaikang, Kecamatan Sinjai Timur. (foto: Agusman/sinjaiinfo)

Sinjai.Info, Sinjai Timur, — Setiap rumah atau tempat adalah sekolah. Ungkapan ini sejalan dengan aktivitas yang saat ini dilakoni Syamsuddin Yusuf (47 tahun), warga Dusun Maccini, Desa Panaikang, Kecamatan Sinjai Timur.

Suami dari Nurlinda ini memanfaatkan waktunya yang lebih banyak di rumah, dengan membuat kerajinan berbahan dasar bambu. Ia terinspirasi dan belajar kerajinan bambu saat masih di Bali. Kini kerajinannya sudah merambah pasar Sulawesi Tenggara dan Kalimantan.

Jenis kerajinan bambu yang dibuat ayah dua anak ini, umumnya adalah miniatur, seperti miniatur perahu, dan rumah. Ia juga membuat kerajinan sesuai pesanan pelanggan.

“Saya sudah ada di Bali sebelum banjir bandang Kabupaten Sinjai tahun 2006, pak. Saya lama di sana, sekitar tujuh tahun mengurusi kapal laut atau kapal penongkol di sana. Saat di sana saya melihat kerajinan-kerajinan, apalagi di Bali pengrajin rumahan itu banyak, pak. Jadi apapun itu kita bisa buat seperti itu, masa kita tidak bisa, jadi saya terinspirasi dari situ,” kata Kepala Dusun Maccini ini menceritakan pengalamannya saat belajar kerajinan di Bali disela-sela aktivitasnya sebagai nelayan.

Kepada Sinjai Info, Sabtu (19/2/2022) pagi, Syamsuddin mengatakan, Inspirasi yang didapatkan di Bali langsung dipraktikkan saat tiba di Sinjai. Ia mengaku semua serba otodidak.

“Saya belajar otodidak, pak setelah saya pulang dari Bali. Kebetulan ada saya punya bambu di belakang rumah jadi saya ambil bambu kering, dan coba-coba buat miniatur. Paling pertama saya buat itu kap lampu

Pada 2018, Syamsuddin makin termotivasi meneruskan kerajinannya karena banyak yang minat.

“Pada tahun 2018 saya kembali buat karena rata-rata banyak yang minat, jadi saya teruskan sampai sekarang dan Alhamdulillah sudah banyak yang laku, dan sudah banyak juga yang pesan, yaitu dari Disperindag, Koperasi dan UKM, Kabag Ekonomi, dan masyarakat umum banyak yang pesan,” tuturnya.

Untuk membuat dan memenuhi pesanan, Syamsuddin mengaku dibantu isteri dan tetangganya. Saat Sinjai Info menyambangi rumahnya, Syamsuddin tengah menyelesaikan beberapa miniatur seperti rumah adat Karampuang, perahu pinisi, dan miniatur becak.

“Untuk harga yang kami jualkan itu berbagai macam, pak tergantung dari tingkat kesulitan pembuatannya. Ada harga seratus ribu sampai harga lima ratus ribu,” tandasnya.

Untuk memperluas area pemasaran, Syamsuddin menjual kerajinan buatannya secara online dengan nama usaha Eko Eki Jaya.

(Agusman)