Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Pembangunan bidang agama adalah sektor yang sangat strategis untuk dilaksanakan. Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Sinjai menempatkan pembangunan keagamaan sebagai salah satu program unggulan selain sektor ekonomi, pertanian, peternakan, perikanan, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, lingkungan hidup, pemerintahan, pariwisata, pemuda dan olah raga, serta bidang pemberdayaan perempuan dan anak.
Pembangunan di bidang keagamaan tersebut adalah komitmen dan konsistensi pemerintah daerah terhadap pembinaan mental spiritual, dan akhlakul Karimah masyarakat hingga generasi di masa-masa akan datang.
Memasuki tahun ketiga di bawah kendali Bupati Andi Seto Asapa (ASA) dan Wakil Bupati Hj. A. Kartini Ottong berbagai program telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas masyarakat di bidang keagamaan.
Program tersebut diantaranya, pemberian tunjangan kepada para Imam desa/kelurahan, Imam Masjid, Guru mengaji, petugas Riayah, petugas Muadzin dan penyelenggaraan jenazah.
Dari tahun 2018 penerima insentif keagamaan di Sinjai mencapai 2.995 orang kemudian meningkat di tahun 2019 menjadi 3.209 orang, selanjutnya ditahun 2020 juga ada 3.209 orang penerima insentif demikian halnya untuk target di tahun 2021 ini. Anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten ini besarannya meningkat tiap tahun.
Selanjutnya, bantuan hibah rehabilitasi Masjid, ditahun 2018 jumlah masjid yang menerima bantuan sebanyak 71 masjid dengan anggaran Rp 900 juta, di tahun 2019 ada 103 masjid menerima bantuan hibah dengan anggaran Rp 1,3 milyar, di tahun 2020 lalu ada 89 masjid dengan dana 1,2 miyar dan tahun ini direncanakan ada 25 masjid dengan jumlah anggaran Rp 380 juta.
Untuk bantuan dana hibah pondok pesantren dimulai pada tahun 2019 dengan jumlah bantuan Rp 300 juta untuk 6 pesantren di Sinjai. Pada tahun 2020 berlanjut untuk 8 pesantren lainnya dengan total anggaran Rp 400 juta dan untuk tahun 2021 ini direncanakan ada 7 pesantren kembali menerima bantuan dengan total Rp 350 juta.
Program unggulan lainnya di bidang keagamaan yaitu
mencetak hafidz Al Qur’an di Kabupaten Sinjai. Bupati ASA berharap dalam kurun waktu 5 tahun masa kepemimpinananya setidaknya Sinjai mampu melahirkan 20 hafidz/hafidzah setiap tahunnya.
“Pada tahun 2019 kita mulai program tahfidz ini dengan melahirkan 20 hafidz Qur’an yang dipusatkan di Pondok Pesantren Darul Ihsan Salohe Kecamatan Sinjai Timur, ditahun 2020 lalu juga kembali menelorkan 20 hafidzah yang dipusatkan di Pesantren Darul Istiqamah Bongki Kecamatan Sinjai Utara, ” jelas Bupati ASA.
Untuk tahun 2021 kembali ditargetkan untuk 20 hafidz/hafidzah yang akan dibagi dua lokasi yakni 10 orang di Pesantren Syiar Islam Sinjai Timur dan 10 orang di Pesantren Darul Istiqamah Puce’e Sinjai Selatan. Adapun total anggaran yang digelontorkan tiap tahun untuk program tahfidz ini sebesar Rp 270 juta.
Tidak berhenti disitu, Pemkab terus berinovasi dalam melahirkan program di sektor keagamaan dalam rangka membumikan Al Qur’an di Bumi Panrita Kitta. Salah satu Program yang mulai digagas tahun ini adalah melahirkan penghafal Al Qur’an (hafidz) dua orang di setiap desa per tahun.
Bupati ASA menyampaikan bahwa tujuan program ini selain untuk memberantas buta huruf Al-Qur’an di Sinjai, juga dalam rangka meningkatkan kecerdasan dan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berlandaskan iman dan takwa.
“Peningkatan kualitas SDM tak hanya mengenai teknologi dan pendidikan, tapi juga mencakup keagamaan yang perlu ditingkatkan. Sesuai visi misi kami, tak hanya pembangunan fisik yang kita kejar tapi masyarakat Sinjai juga harus religius,” tuturnya.
Selain itu, untuk melatih jiwa keeirausahaan para santri, Pemkab Sinjai tahun 2020 lalu telah memfasilitasi empat pondok pesantren mendapatkan bantuan kolam budidaya ikan nila atau bioflok dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta bantuan bibit nilai senilai Rp1,4 milyar.
Kemudian terakhir, pembangunan Islamic Center yang juga merupakan visi dan program Pemerintah Kabupaten Sinjai dalam pengembangan syiar islam di Bumi Panrita Kitta.
Sesuai dengan komitmen Bupati ASA pembangunan Masjid Islamic Center ditarget rampung pada tahun 2021 ini. Kegiatan ini tidak terlepas dari kontribusi besar Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan menggelontorkan alokasi anggaran sebesar Rp19,4 Milyar.
Betapa tidak Masjid yang digagas sejak belasan tahun oleh Bupati Sinjai kala itu Andi Rudiyanto Asapa atau sejak tahun 2006 lalu akhirnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sejak tahun lalu.
Masjid ini dibangun dengan harapan bukan hanya sebagai tempat ibadah, melainkan sebagai pusat kegiatan sosial lainnya untuk kemaslahatan bagi masyarakat secara keseluruhan.
Menurut ASA berbagai program ini diyakini dapat memberikan kontribusi positif bagi pembangunan daerah Kabupaten Sinjai dengan tujuan mengembalikan kejayaan Bumi Panrita Kitta. Keberhasilan program tersebut juga akan menjadi barometer kondisi masyarakat kini dan masa yang akan datang.
“Di sinilah, terlihat jelas bahwa peranan secara efektif pendidikan keagamaan dalam penataan kembali struktur masyarakat yang beriman dan bertaqwa. Karena, eksistensi dan perilaku masyarakat di masa depan akan ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan keagamaan pada masa ini,” jelas Bupati ASA. (adv)