Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Kepala Kementerian Agama (kemenag) Sinjai, H. Jamaris berharap kepada masyarakat Sinjai untuk melaporkan ke pihak Kemenag atau penyuluh agama, jika ada oknum yang membawa sesuatu paham yang dianggap melenceng.
Harapan ini dikatakan Kepala Kemenag Sinjai, saat menerima sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Selasa (21/6/2022) sore. Wartawan datang ke Kemenag Sinjai untuk mengonfirmasi adanya beberapa warga Sinjai yang menjadi korban gerakan intoleran bernama Khilafatul Muslimin.
“Soal warga Sinjai yang diduga anggota Khilafatul Muslimin, saya pikir tidak usah dipublikasi lebih jauh. Mereka sudah kami panggil. Mereka hanya korban,” ungkap Jamaris.
“Di Sinjai ada Lima orang. Seandainya ada indikasi pergerakan mereka akan ditindaki. Tapi ini tidak. Awalnya mereka hanya dimintai KTP,” tambahnya.
Kepada wartawan, mantan pejabat Kemenag di Kabupaten Gowa ini mengaku pernah meneliti keberadaan gerakan intoleran di lembaga pendidikan yang ada di Sulawesi Selatan.
“Jadi ketika ada organisasi seperti OSIS atau ROHIS yang tidak ada pembina atau tidak punya dana, maka kelompok ini biasanya masuk memberikan dana namun dengan catatan mereka yang membina. Ini bahaya,” tandasnya.
Keberadaan Khilafatul Muslimin di Indonesia, menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar, adalah benar. Ia menyebut kelompok Khilafatul Muslimin bukanlah organisasi teroris. Dia mengatakan Khilafatul Muslimin merupakan organisasi intoleran.
“Dia (Khilafatul Muslimin) belum dinyatakan sebagai organisasi teroris tapi dia adalah organisasi intoleran. Kenapa intoleran ? Karena tidak mengakui sistem hukum negara kita,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2022), dikutip Sinjai Info dari detiknews.
(agusman/ZAR)