Sinjai.Info, Sinjai Barat,– Mahasiswa KKN-T 113 Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerjasama kelompok masyarakat dan sekolah di Desa Bonto Salama, Kecamatan Sinjai Barat berhasil membuat ecobrick dengan memanfaatkan sampah plastik.
Ecobrick merupakan salah satu ide atau kreativitas untuk mendaur ulang, dan memaafkan sampah anorganik yaitu plastik. Ecobrick bertujuan mengurangi pencemaran sampah plastik, mengurangi tumpukan sampah plastik demi menjaga kesehatan lingkungan.
Beberapa sekolah dan komunitas yang terlibat antara lain SDN 137 Tengnga Lembang, SMPN 18 Sinjai, MA Muhammadiyah Tengnga Lembang, serta Forum Anak Desa (FAD) Bonto Salama.
Tahapan pembuatan ecobrick dimulai dengan sosialisasi pada 6 Januari 2025. Kemudian pada 11 Januari 2025 dilakukan demonstrasi pembuatan ecobrick oleh semua sekolah dan komunitas yang terlibat.
Pada Minggu, 2 Februari 2025, tulisan ‘Desa Bonto Salama’ dari kreasi sampah plastik berbentuk Ecobrick telah resmi terpasang di kantor Desa Bonto Salama.
Penanggung jawab program kerja, Omega Teppa Singgi yang juga Mahasiswa Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Unhas, berharap kegiatan ini tidak sekadar mengumpulkan sampah plastik tetapi bisa menjadi motivasi untuk menjaga kebersihan lingkungan, dan membuat kreasi berbahan dasar plastik.
“Kegiatan hari ini berjalan dengan lancar dan dihadiri oleh masyarakat, anak -anak desa, dan kembali dilakukan edukasi serta ajakan mengenai penggunaan sampah plastik. Hadir aparat desa dan jajarannya, pihak sekolah, Ketua Bumdes, Babinsa, Kepala-kepala Dusun, PKK, GAPOKTAN, Ketua BPD, dan masyarakat umum,” terangnya.
Acara ini dirangkaikan expo teknologi tepat guna dari mahasiswa KKN, yaitu mesin pencacah rumput (chopper) sederhana, dan aquaponik. (Adv)