Sinjai.Info, Pulau Sembilan,– Kemana anda melewatkan akhir pekan, plus bonus liburan ‘tanggal merah’ pada Senin hari ini?. Jika menyebut liburan ke Puskesmas Pulau Sembilan tentu itu akan terdengar ganjil, dan terkesan aneh bagi segelintir orang. Pasalnya, Puskesmas adalah tempat berkonsultasi, merawat, dan mengobati orang sakit.
Namun ini fakta. Pada akhir pekan hingga Senin hari ini, Beberapa warga Sinjai bahkan dari Kabupaten lain ada yang berkunjung ke Puskesmas Pulau Sembilan meski sekadar datang untuk ber-swafoto.
Setelah mendapat kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp1,8 milyar lebih, wajah Puskesmas yang terletak di Pulau Kambuno Kecamatan Pulau Sembilan ini berubah drastis. Pun namanya berubah menjadi Puskesmas Wisata Pulau Sembilan.
“Biasanya mulai ramai kalau jam 4 sore, pak. Anak-anak di pulau ini paling suka foto-foto di lantai dua menjelang petang,” ungkap staf Puskesmas Wisata Pulau Sembilan, Hasram.
“Malah pernah ada warga dari Kabupaten Wajo yang datang kesini. Katanya tertarik dengan desain Puskesmas wisata yang ia lihat di media sosial,” tambah Kepala Tata Usaha Puskesmas Wisata Pulau Sembilan, Sitti Nasrawati kepada Sinjai Info, Senin (25/12/2017) pagi.
Puskesmas Wisata Pulau Sembilan menjadi menarik, ketika pihak rekanan membuat pelataran berlantai kayu pada bagian atas yang sejajar dengan atap bangunan utama Puskesmas. Untuk mengakses pelataran ini, dibuatlah dua tangga naik pada sisi kanan dan kiri Puskesmas.
Ternyata bagi sebagian besar warga dan pembesuk pasien, pelataran ini menjadi spot menarik karena mata dengan lapang bisa memandang laut lepas dari ketinggian.
“Saya baru pertama kali kesini, kak. Awalnya lihat (fotonya) di Instagram teman, dan saya kira ini kafe. Ternyata tempat ini menarik untuk foto-foto,” puji Mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Sherina. Ia datang bersama tujuh orang temannya dari Bikeru, Kecamatan Sinjai Selatan.
Perlu Ada Taman Baca
Pelataran yang ada di lantai dua Puskesmas Wisata mampu menampung hingga ratusan pengunjung. Namun sangat disayangkan apabila mereka hanya datang untuk sekadar ber-swafoto.
Pegiat literasi yang juga penyair Sulsel, Andika Mappasomba mengusulkan agar di tempat tersebut dibuat Taman Baca. “Jadi pelataran ini bisa berfungsi edukasi andai ada taman baca. Jadi bukan hanya datang untuk foto-foto, namun ada ilmu yang bisa diperoleh,” tuturnya saat melihat antusiasme warga yang berkunjung ke Puskesmas Wisata.
“Bahkan saya melihat tempat ini dapat menjadi sarana berdiskusi hingga pemutaran film bernuansa edukasi,” pungkasnya. (ZAR)