Pemkab Sinjai Ikuti Pertemuan Konvergensi Stunting

Pembukaan pertemuan Konvergensi Stunting di Makassar, Rabu (07/10) lalu. Kegiatan ini diikuti Asisten 1 Setdakab Sinjai dan pejabat lainnya. Sinjai meraih peringkat II kinerja penurunan stunting. (foto: Kominfo)
Pembukaan pertemuan Konvergensi Stunting di Makassar, Rabu (07/10). Kegiatan ini diikuti Asisten 1 Setdakab Sinjai dan pejabat lainnya. (foto: Kominfo)

Sinjai.Info, Makassar, — Pemerintah Provinsi Sulsel melaksanakan pertemuan konvergensi (Koordinasi, Intervensi dan Integrasi) penanganan stunting di Ballroom Hotel Four Point By Sheraton, Makassar, Rabu (7/10/2020).

Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dan dibuka Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Dr Abd. Hayat, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulsal, Dr. Muh. Ichsan Mustari, Kepala Bapelitbangda Sulsel serta diikuti oleh beberapa kepala OPD dari 11 Kabupaten di Sulsel.

Perwakilan dari Kabupaten Sinjai dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Sinjai, Dr. H. Mukhlis Isma, Kepala Bappeda Sinjai A. Ilham Abubakar, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Sinjai Yuhadi Samad dan Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sinjai drg. Farina Irfani.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, dalam sambutannya mengatakan, pertemuan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah Provinsi Sulsel dalam upaya percepatan penurunan stunting di berbagai Kabupaten/kota di Sulsel.

“Penanganan Stunting ini merupakan salah satu program prioritas Gubernur Sulsel di bidang kesehatan, karena mengingat prevalensi kasus stunting di Sulsel asih tinggi dibanding prevalensi rata-rata nasional sehingga memang perlu komitmen disemua pihak dalam melakukan intevensi,” ucapnya.

Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Sinjai, Dr. H. Mukhlis Isma menyambut baik adanya kegiatan ini karena menjadi sarana bagi seluruh daerah untuk mengatasi permasalahan stunting.

Lebih lanjut dikatakan, ada beberapa langkah yang menjadi acuan penangann sunting di Sinjai mulai dari analisis situasi, penyusunan rencana kegiatan, rembuk stunting hingga aksi kongkret di lapangan.

“Dalam penanganan stunting ini kita mulai dari penyuluhan, penanganan secara langsung disetiap rumah penduduk yang memiliki anak rentan terkena stunting, melakukan pemeriksaan ibu hamil, menyiapkan gizi yang baik untuk balita dan anak serta mendorong pemanfaatan pekarangan rumah dan sumber daya alam yang ada di desa untuk penanganan stunting,” jelasnya.

Untuk diketahui, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan karena kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk seusianya.Karenanya Presiden RI memberi perhatian khusus untuk pencegahan stunting dengan menjadikan pencegahan stunting menjadi prioritas nasional.

(adv)