Petani di Samataring Merugi Pada Musim Panen Ini

Petani di Kecamatan Sinjai Timur harus bekerja ekstra memanen padi mereka yang rebah akibat terpaan angin kencang. Petani juga mengalami kerugian karena ada padi mereka rusak. (foto: awal/sinjaiinfo)
Petani di Kecamatan Sinjai Timur harus bekerja ekstra memanen padi mereka yang rebah akibat terpaan angin kencang. Petani juga mengalami kerugian karena ada padi mereka rusak. (Dok.sinjaiinfo)

Sinjai.Info, Sinjai Timur, — Sejumlah petani di Kelurahan Samataring, Kecamatan Sinjai Timur merasakan dampak anomali cuaca yang terjadi beberapa bulan terakhir ini.

Kerugian karena minimnya hasil panen, adalah imbas yang mereka rasakan. Sayangnya, dari pihak pemerintah belum sekalipun ada yang melakukan pendataan dari sisi kerugian yang mereka alami.

Zainuddin (46 tahun), petani dari Samataring ini merasakan kerugian pada hasil panen padi musim ini, pasalnya hampir seluruh padi miliknya yang siap panen rebah akibat cuaca buruk.

“Tahun ini banyak sekali kerugian yang kita alami. Kalo dihitung itu totalnya sekitar tiga hingga lima jutaan,” keluhnya. Zainuddin juga mengeluhkan kurangnya pembeli akibat kualitas padi yang tidak bagus untuk dijual.

“Biasanya itu ditimbang, tapi karena lama terendam air, tidak ada pembeli datang akibat kualitas padi yang kurang bagus dikonsumsi,” terangnya.

Senada dengan itu, petani lainnya, Kamrah menuturkan bahwa pada musim panen kali ini dirinya mengalami kerugian yang sama akibat dari cuaca buruk.

“Biasa hasilnya sekitar 40 karung, tapi karena rebah dan rusak akibat angin kencang hasilnya menurun menjadi 20 karung. Kalau dihitung sekira dua jutaan kerugian yang kita taksir,” ungkapnya, Jumat (17/9/2021) sore.

Selain di Kelurahan Samataring, beberapa petani di Desa Tongke-tongke dan Desa Panaikang juga mengalami kerugian karena tanaman padinya rusak.

(Awal/Satrianingsih)