Pingsan Usai Divaksin COVID, Guru PAUD di Sinjai Dirujuk ke RSUD

Guru PAUD dari Desa Saotengah, Kecamatan Tellulimpoe, Muhlisa (23 tahun) masih terbaring lemah di RSUD Sinjai. Muhlisa pingsan usai menjalani vaksin I Covid. (dok.jendelasatu.com)

Sinjai.Info, Tellulimpoe, — Seorang warga Desa Saotengah, Kecamatan Tellulimpoe, Kabupaten Sinjai, Muhlisa Fitra Syahida (23 tahun) harus mendapatkan perawatan di RSUD Sinjai, Rabu (29/12/2021).

Muhlisa yang juga Guru PAUD ini sempat pingsan, usai divaksin Covid di rumah salah satu aparat desa setempat pada Rabu pagi.

“Muhlisa pingsan setelah menjalani vaksin di rumah aparat Desa Saotengah. Dia pingsan, kira-kira 30 menit setelah disuntik. Jadi pingsannya di lokasi,” tutur Muh. Rizal, kerabat Muhlisa.

Muhlisa tambahnya, sempat dirawat di Puskesmas Lappae. Namun tidak lama, dia dibawa ke RSUD Sinjai. “Setelah dilakukan perawatan di Puskesmas Lappae, Muhlisa dengan kondisi masih kejang-kejang dirujuk ke RSUD Sinjai,” ungkap Rizal.

Sementara itu Dokter di RSUD Sinjai, dr. Yusril Kurniawan membenarkan pasien dari Lappae atas nama Muhlisa sempat ia tangani. “Kondisinya lemah, sesak nafas dan sakit ulu hati,” bebernya.

Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi

Jika mengacu pada gejala umum usai vaksin, kemungkinan Muhlisa mengalami KIPI atau Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi. Dikutip dari laman resmi covid19.go.id, KIPI adalah gejala medis yang dapat terjadi setelah vaksinasi/imunisasi yang diduga terkait dengan vaksinasi/imunisasi yang diberikan.

Umumnya KIPI bersifat sementara dan ringan, serta akan hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Kendati demikian, respon tubuh setiap orang berbeda-beda setiap kali selesai menjalani vaksinasi/imunisasi.

Jika tubuh bereaksi dengan KIPI setelah menerima vaksinasi, tetap tenang. Reaksi nyeri, bengkak, dan kemerahan di lokasi suntikan dapat diatasi dengan kompres dengan air dingin. Jika demam dapat mengompres atau mandi dengan air hangat, perbanyak minum air putih, istirahat, dan minum obat bila perlu. (ZAR)