Sekda Sinjai Pimpin Rapat Monev Realisasi BOK di Dinas Kesehatan

Sekda Sinjai A. Jefrianto Asapa, memimpin rapat Monev BOK di Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai. (FOTO: Agusman)

Sinjai.info, Sinjai Utara,– Sekretaris Daerah Kabupaten Sinjai, Andi Jefrianto Asapa, memimpin rapat monitoring evaluasi capaian kinerja dan realisasi Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Triwulan IV tahun 2025.

Rapat bertempat di Aula Pertemuan Dinas Kesehatan, Jl. Jend. Sudirman, Kelurahan Biringere, Kecamatan Sinjai Utara, Senin (29/12/2025) pagi.

Kegiatan ini dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, sebagai bagian dari upaya pengawasan dan evaluasi pelaksanaan program kesehatan di akhir tahun anggaran 2025.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik, MARS, menyampaikan beberapa capaian kinerja dan realisasi Bantuan Operasional Kesehatan Triwulan IV tahun 2025.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Sinjai menyampaikan bahwa ia monitoring yang dilaksanakan hari ini merupakan kegiatan monitoring terakhir pada tahun 2025. la menegaskan bahwa monitoring dan evaluasi merupakan instrumen yang sangat penting untuk memastikan setiap tahapan pelaksanaan program berjalan sesuai tujuan.

Menurutnya, kegiatan ini tidak sekadar rutinitas administratif, tetapi menjadi sarana untuk memastikan bahwa setiap langkah dan setiap rupiah anggaran Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) benar-benar memberikan dampak positif bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Sinjai.

“Ini adalah harapan kita bersama. BOK adalah amanah negara dan amanah rakyat yang harus kita pertanggungjawabkan, tidak hanya secara administratif, tetapi juga secara moral dan hukum,” tegasnya.

Oleh karena itu, Sekda Sinjai mengingatkan bahwa orientasi utama pengelolaan BOK harus berfokus pada hasil dan dampak, bukan semata-mata pada penyerapan anggaran. la menekankan bahwa keberhasilan program kesehatan tidak dapat diukur hanya dari habisnya anggaran atau capaian angka angka di atas kertas.

“Kita menginginkan ada impact dan benefit yang benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat. Jadi bukan hanya berhenti pada input, output, atau bahkan outcome,” ujarnya.

Khusus di sektor kesehatan, Sekda menegaskan bahwa capaian program harus melampaui outcome hingga benar-benar memberikan manfaat dan dampak nyata bagi kualitas hidup masyarakat. Hal inilah yang menurutnya menjadi esensi utama dari pembangunan kesehatan.

(Agusman)