Warga Coddong Tewas Terjatuh di Saluran Irigasi

Warga Coddong, Sinjai Borong, Talib (65) ditemukan telah meninggal dunia akibat luka yang dialami saat terjatuh di saluran irigasi, Minggu (16/6) pagi. Korban menurut pengakuan isterinya mengidap penyakit sesak nafas menahun. (foto: doc polsek)
Warga Coddong, Sinjai Borong, Talib (65) ditemukan telah meninggal dunia akibat luka yang dialami saat terjatuh di saluran irigasi, Minggu (16/6) pagi. Korban menurut pengakuan isterinya mengidap penyakit sesak nafas menahun. (foto: doc polsek)

Sinjai.Info, Sinjai Borong,– Sebelum disibukkan dengan olah tempat kejadian korban tersengat lebah di Desa Bonto Tengnga, aparat Polsek Sinjai Borong pada Minggu (16/6/2019) pukul 06.00 Wita, juga melakukan evakuasi korban jatuh pada saluran irigasi di Dusun Coddong, Desa Bonto Katute, Kecamatan Sinjai Borong.

Korban yang dievakuasi bernama Talib bin Madda (65), warga Dusun Coddong. Berdasarkan rilis dari Kanit Reskrim Polsek Sinjai Borong, AIPDA Waris, korban pertama kali ditemukan oleh dua petani setempat, yakni Barang bin Cage (50) dan Suardi bin Talib (25).

Suardi yang juga anak korban, pada saat kejadian berada tak jauh dari lokasi ditemukannya mayat ayahnya. “Saat itu lelaki Barang bermaksud menyeberangi irigasi menuju kandang sapinya. Namun tiba-tiba ia melihat sesosok tubuh dalam kondisi tertelungkup di bebatuan. Ia pun memanggil Suardi yang berada tak jauh dari lokasi kejadian,” urai Kanit Reskrim Polsek Sinjai Borong.

Saat ditemukan korban sudah meninggal dengan beberapa luka pada bagian tubuh seperti luka terbuka pada bibir atas dan bawah, luka robek pada telinga kanan, serta luka lebam pada dada sebelah kanan. Usai dilakukan evakuasi oleh warga dan aparat keamanan, korban lalu diperiksa oleh Tim Medis dari Puskesmas Biji Nangka.

Kesimpulan sementara saat pemeriksaan, luka-luka yang dialami korban akibat terjatuh di bebatuan. Hasil pemeriksaan ini diperkuat oleh keterangan isteri korban, Rosi. Menurutnya, suaminya memang mempunyai riwayat sesak nafas dan sering mengalami pusing. Penyakit tersebut, katanya, sudah diidap bertahun-tahun oleh suaminya.

Rosi menambahkan, suaminya sudah hampir sebulan tinggal di rumah kebunnya yang berjarak sekira satu kilometer dari rumahnya. Aktivitasnya hanyalah menjaga tanamannya dari hama Babi. Lokasi meninggalnya juga berada didekat rumah kebunnya. (ZAR)