Sinjai Utara, sinjai.info,- Bank Sampah Samaturue. Demikian nama yang disepakati warga di lingkungan Popanda, Kelurahan Bongki, Kecamatan Sinjai Utara. Pembentukan Bank Sampah ini berawal dari hasil rapat forum warga, pada pertengahan bulan Mei 2015 lalu.
Pada awalnya mereka tidak tahu harus memulai dari mana untuk mendirikan Bank Sampah ini, meski saat itu ide pendirian sudah mendapat respon positif pemerintah kecamatan, dan kelurahan setempat. Beruntung pada saat bersamaan, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Sinjai melaksanakan program lomba kampung hijau di wilayah Kecamatan Sinjai Utara. Kemudian didukung lahirnya program Kecamatan Sehat.
Akhirnya, sosialisasi kedua program tersebut semakin menguatkan tekad warga untuk mendirikan Bank Sampah. Kini program inisiasi warga di lingkungan Popanda itu mulai berjalan efektif. “Sejak bulan Juli 2015, bank sampah kami sudah berjalan efektif, hal ini karena struktur pengelolanya sudah lengkap. Kami juga bersyukur dibantu pengadaan buku tabungan dari Kantor Lingkungan Hidup, dan didukung penuh teman-teman dari tim Kecamatan Sehat” papar, M. Djafar Massinai, Direktur Bank Sampah Samaturue.
Kendati belum memiliki bangunan permanen, pengelola Bank Sampah Samaturue tetap bersemangat menjalankan usaha ini. Mereka memanfaatkan halaman pekarangan milik Syamsul Alam, yang juga salah seorang pengurus Bank Sampah Samaturue. Bahkan bersama Maemunah, istrinya, Syamsul Alam, yang pensiunan Dinas Perkebunan dan Kehutanan Sinjai ini menangani langsung proses pencatatan dan penimbangan sampah.
“Saya dan suami saya sudah aktif pada kegiatan lingkungan hidup, dan belajar melakukan daur ulang sampah sejak tahun 2010 lalu. Saat itu ada program Sinjai Green and Clean. Kami belajar banyak dari tim Yayasan Peduli Negeri, yang menjadi pendamping pada program itu” tutur Maemunah, saat ditemui di sekretariat Bank Sampah Samaturue, jalan Bulu Manyurung No. 2 Sinjai, Sabtu (1/8/2015).
Maemunah juga mengajak warga di lingkungan lainnya untuk mendirikan bank sampah. Usaha ini menurutnya akan menekan jumlah sampah plastik, kertas dan jenis sampah lainnya yang dibuang ke tempat pembuangan akhir. Selain itu tentunya menjadi bisnis menggiurkan apabila ditekuni. (Z.A. Ridwan)