Sinjai.Info, Sinjai Utara, — Area tambatan perahu di lingkungan Larea-rea, Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara berfungsi ganda: tempat membuang sampah.
Karena lokasinya berada di tengah-tengah permukiman padat penduduk, maka jadilah tempat sandarnya perahu-perahu milik nelayan tersebut kotor dan kumuh.
Tapi itu dulu. Sekarang tambatan perahu yang jaraknya berdekatan dengan muara Sungai Tangka, ini sudah bersih dan jauh dari kesan kumuh.
Tak ada lagi endapan lumpur yang tinggi dan sampah yang memenuhi bibir sungai. Digantikan dengan taman yang ditanami berbagai jenis bunga.
Di ujung taman, tepatnya di bibir sungai terdapat beberapa pilar minimalis yang dipasang secara acak dengan tinggi yang berbeda-beda.
Lalu pada pilar kecil tersebut ditempeli huruf-huruf. “Turungeng Lopi Larea-rea“. Begitu kalimat yang terpasang. Di bawahnya ada susunan huruf balok yang tertulis ‘KOTAKU’.
KOTAKU adalah nama program yang menyasar wilayah ini. Untuk mempercantik area tambatan perahu dan akses jalan didekatnya, menggunakan anggaran sebesar Rp. 1.042.565.000. Dananya bersumber dari Dana BDI Rp. 995 juta, dan swadaya masyarakat Rp. 47.565.000.
Pekerjaan tambatan perahu yang diberi nama Turungeng Lopi Larea-rea, dikoordinir BKM/LKM Bahari Sejahtera, Kelurahan Lappa. Sebagai pelaksana, BKM melibatkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Agar-agar.
Untuk tenaga kerja, semua melibatkan warga setempat sebanyak 25 orang. “Kami berharap pekerjaannya melibatkan warga setempat karena manfaatnya juga akan dirasakan oleh mereka,” pesan Bupati Sinjai, Andi Seto Gadhista Asapa, saat peletakan batu pertama pekerjaan proyek ini beberapa waktu lalu.
Ada tiga jenis pekerjaan program KOTAKU di kawasan ini, yaitu jalan paving block, drainase, dan jembatan. Pantauan Sinjai Info, Jumat (24/01/2020) sore, seluruh pekerjaan terlihat sudah rampung.
Masih tampak beberapa pekerja di lokasi proyek, namun mereka terlihat hanya menyelesaikan pekerjaan yang ringan seperti memasang pegangan stainless steel di area jembatan.
Program Kota Tanpa Kumuh adalah satu dari sejumlah upaya strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di Indonesia dan mendukung “Gerakan 100-0-100”, yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.
Dilansir dari laman resmi kotaku.pu.go.id, program KOTAKU menangani kumuh dengan membangun platform kolaborasi melalui peningkatan peran pemerintah daerah dan partisipasi masyarakat.
(ZAR)