Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sinjai mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Sinjai Tahun 2020 di Ruang Pola Kantor Bupati Sinjai, Rabu (22/7/2020).
Rakor ini digelar dengan menggabungkan dua sistem pertemuan, baik tatap muka secara langsung yang dibarengi dengan protokol kesehatan, maupun secara virtual yang diikuti para Camat dan Kepala Desa.
Kepala Bappeda Sinjai, A Ilham Abubakar menuturkan, rakor ini merupakan kegiatan rutin yang digelar per Triwulan. Tujuannya, untuk menyamakan persepsi dengan perangkat daerah, Pemerintah Kecamatan, desa dan kelurahan dalam menjalankan menyelenggarakan pemerintahan, khususnya penanggulangan kemiskinan agar program penanggulangan kemiskinan berjalan dengan baik.
Kemudian mengidentifikasi masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan penanggulangan kemiskinan serta menyatukan komitmen pemanfaatan basis DTKS sebagai dasar perencanaan program kegiatan dalam penanggulangan kemiskinan dengan berkoordinasi dengan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) untuk menghindari tumpang tindihnya penerima manfaat.
Sementara itu, Wakil Bupati Sinjai Hj. A. Kartini Ottong, saat membuka rakor tersebut, mengemukakan, bahwa kegiatan ini sangat penting untuk menyelesaikan segala problematika mengenai carut marut data miskin yang ada di Kabupaten Sinjai.
Apalagi menurut Wabup, kehadiran pemerintah di tengah pandemi Virus Corona (Covid-19) dengan pemberian bantuan sosial (Bansos) dalam pelaksanaannya di lapangan banyak dianggap tidak tepat sasaran.
“Ini yang perlu dibicarakan seperti apa solusinya ke depan, karena tidak boleh tidak ada solusi”, tegasnya, dikutip dari rilis Kominfo Sinjai.
Wabup yang juga Ketua tim penanggulangan kemiskinan Kabupaten Sinjai, berharap pertemuan ini menjadi pondasi penting dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Sinjai.
Dari data Bappeda Sinjai, jumlah warga miskin di Sinjai Selama 3 tahun terakhir menurun dari tahun 2017-2019. Data miskin kini berada diangka 9,14 persen dari data sebelumnya 9,28 persen.
(ZAR)