Begini Kata Paslon dan Akademisi Tentang Ujaran Kebencian di Media Sosial

Tiga paslon yang akan bertarung di Pilkada Sinjai, foto bersama usai penandatanganan deklarasi damai di Mapolres Sinjai, Rabu (14/2)
Tiga paslon yang akan bertarung di Pilkada Sinjai, foto bersama usai penandatanganan deklarasi damai di Mapolres Sinjai, Rabu (14/2)

Sinjai.Info, Sinjai Utara,– Ujaran kebencian masih kerap ditemukan di Media Sosial menjelang tahapan kampanye Pilkada di Sinjai. Bahkan ujaran ini kerap dilakukan oleh akun anonim alias tidak dikenal.

Menyikapi hal tersebut, Tiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sinjai mengajak seluruh pendukungnya untuk bijak menggunakan media sosial, serta tidak menyebar fitnah dan kabar bohong.

Harapan ini diutarakan ketiga pasangan calon, masing-masing pasangan A. Seto Gadhista Asapa – A. Kartini, H. Sabirin Yahya – A. Mahyanto Masda, serta pasangan Takyuddin Masse – Mizar Roem, saat menghadiri acara penandatanganan Deklarasi Damai Pilkada Sinjai, di halaman Mapolres Sinjai, Rabu (14/2/2018) pagi.

Sementara itu terkait ujaran kebencian di Media Sosial, Dosen dan Mahasiswa IAIM Sinjai menganggap hal tersebut merusak tatanan komunikasi, sosial dan agama. Termasuk tatanan berdemokrasi jika hal tersebut terkait dengan isu-isu politik.

“Ujaran kebencian di media sosial menjelang Pilkada merusak tatanan komunikasi, sosial dan agama dalam berkomunikasi. Jauh dari nilai-nilai budaya dan agama. Budaya kita menjunjung tinggi Taro Ada Taro Gau, sementara Agama kita mengajarkan untuk senantiasa berkata yg baik, jujur dan sopan,” terang Muhlis, Dosen IAIM Sinjai, yang juga Wakil Ketua DPD KNPI Sinjai.

“Tidak sepantasnya menggunakan media sosial untuk menjelek-jelekkan seseorang dalam hal ini setiap calon yang diusung. Setiap manusia memiliki kualitas tersendiri yang mungkin kita tidak mengetahuinyam,” tegas Ayu Astuti, Mahasiswa Prodi PAI IAIM Sinjai.

“Bijaklah dalam memanfaatkan media sosial dengan cara menyebarkan yang baik-baik saja, dan jangan ada niat untuk memecah belah bangsa dan daerah yang kita cintai,” pungkasnya. (Kari – Tamsil)